2022
DOI: 10.47655/dialog.v45i2.655
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Countering Social Stigma as the Basis of Interfaith Movement: A Case Study of Cadar Garis Lucu

Abstract: One of the weaknesses of interfaith dialogue in Indonesia is the lack of participation and space for women’s voices. Almost all spaces for interfaith dialogue are dominated by men, even though women have an important role in interfaith dialogue. Therefore, we should involve more women than men, not only because women are the most affected when religious conflicts occur but previous studies have also shown that women are most effective in peacebuilding negotiation based on non-violent strategies. This study inv… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 13 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dalam perjalanan misi mereka, Cadar Garis Lucu menjalin kolaborasi yang erat dengan berbagai organisasi, termasuk JALIN Harmoni, Komunitas Gusdurian, LAPAR Sulsel, dan sejumlah lainnya. Kolaborasi ini menggambarkan komitmen mereka untuk mengimplementasikan misi dengan lebih mendalam, menghadirkan dampak positif, serta memperluas jangkauan pengaruhnya melalui keterlibatan aktif dalam jejaring komunitas yang sejalan dengan nilainilai toleransi dan keberagaman (Alfian & Halim, 2022) Aksi Cadar Garis Lucu mencerminkan gerakan lintas agama sebagai alternatif di tengah meningkatnya stigmatisasi terhadap radikalisme dan terorisme dalam konteks keagamaan. Munculnya komunitas ini menjadi isyarat positif bagi gerakan perempuan dan lintas agama di Indonesia, menunjukkan potensi besar dalam membuka ruang dialog dan pemahaman antar agama di tengah masyarakat yang dipenuhi ketegangan dan prasangka.…”
Section: Toleransi Beragama Perspektif Cadar Garis Lucuunclassified
“…Dalam perjalanan misi mereka, Cadar Garis Lucu menjalin kolaborasi yang erat dengan berbagai organisasi, termasuk JALIN Harmoni, Komunitas Gusdurian, LAPAR Sulsel, dan sejumlah lainnya. Kolaborasi ini menggambarkan komitmen mereka untuk mengimplementasikan misi dengan lebih mendalam, menghadirkan dampak positif, serta memperluas jangkauan pengaruhnya melalui keterlibatan aktif dalam jejaring komunitas yang sejalan dengan nilainilai toleransi dan keberagaman (Alfian & Halim, 2022) Aksi Cadar Garis Lucu mencerminkan gerakan lintas agama sebagai alternatif di tengah meningkatnya stigmatisasi terhadap radikalisme dan terorisme dalam konteks keagamaan. Munculnya komunitas ini menjadi isyarat positif bagi gerakan perempuan dan lintas agama di Indonesia, menunjukkan potensi besar dalam membuka ruang dialog dan pemahaman antar agama di tengah masyarakat yang dipenuhi ketegangan dan prasangka.…”
Section: Toleransi Beragama Perspektif Cadar Garis Lucuunclassified