“…Saat ini perilaku keuangan (behavioral finance) menjadi salah satu topik primadona yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Di dalam konteks perilaku keuangan atau yang sering dikenal dengan istilah behavioral finance, mayoritas berfokus kepada bagaimana investor dapat memperoleh keuntungan dengan menekan tingkat risiko seminimal mungkin (Fama & French, 2015;French & Fama, 1989), serta bagaimana korelasi antara karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tempat kerja, pengalaman) (Filbeck et al, 2017;Kumar et al, 2022) dan bias perilaku (overconfidence, overreaction, underreaction, herd behavior, representativeness, anchoring) terhadap keputusan dan keinginan dalam berinvestasi (Fang et al, 2022;Singh et al, 2021). Secara umum fokus dari perilaku keuangan tidak hanya terbatas pada pembahasan mengenai imbal hasil (return), risiko (risk) dan perilaku tidak rasional (bias), akan tetapi juga meliputi perilaku lainnya seperti sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior), norma subjektif (subjective norms), dan persepsi kontrol atas perilaku (perceived behavioral control) dimana ketiga aspek diatas merupakan bagian dari suatu teori yang dikenal dengan istilah Theory of Planned Behavior (TPB).…”