Daerah Haruman memiliki kondisi air yang cukup melimpah saat musim hujan maupun musim kemarau yang ditandai dengan perkebunan yang cukup subur. Maka dari itu, dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi zona akuifer berdasarkan persebaran nilai resistivitas batuan. Selain itu, untuk melihat kemenerusan akuifer dilakukan pengukuran saat musim hujan. Metode yang digunakan adalah metode resistivitas DC dengan konfigurasi Schlumberger. Hasil penelitian telah menunjukkan terdapat tiga lapisan di daerah penelitian, yaitu lapisan akuiklud, akuifer, dan akuifug. Lapisan yang memiliki nilai resistivitas rendah dibawah 20 Ωm yang diidentifikasikan sebagai lapisan akuiklud. Lapisan ini mampu menyimpan air tetapi tidak dapat meloloskan air. Lapisan batuan dengan nilai resistivitas pada rentang 20 Ωm -100 Ωm merupakan kelompok batuan resistivitas menengah yang diidentifikasikan sebagai akuifer yang bersifat permeable. Lapisan batuan yang memiliki nilai resistivitas di atas 100 Ωm diindikasikan sebagai batuan breksi vulkanik yang bersifat akuifug atau tidak dapat menyimpan maupun meloloskan air (impermeable). Dengan tidak adanya lapisan akuifug di atas lapisan akuifer, maka diperkirakan akuifer pada daerah penelitan merupakan akuifer dangkal yang bersifat bebas (Unconfined Aquifer) dengan kedalaman kurang dari 40 meter.