ABSTRAKIkan uceng (Nemacheilus fasciatus) merupakan ikan asli Indonesia yang hidup di sungai dan potensial sebagai komoditas budidaya lokal yang bernilai ekonomi. Pengenalan sumber genetik ikan uceng berdasarkan lokasi geografis perlu dilakukan untuk pengembangan budidaya jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi genotipe dan fenotipe ikan uceng asal Bogor (Jawa Barat), Temanggung (Jawa Tengah), dan Blitar (Jawa Timur). Tiga primer (OPA-12, OPC-04, dan OPC-06) digunakan untuk analisis genotipe dengan metode PCR-RAPD, sedangkan performa fenotipik dievaluasi berdasarkan analisis truss morfometrik dan kinerja pertumbuhannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan uceng asal Temanggung memiliki heterozigositas dan tingkat polimorfisme tertinggi yaitu 0,153 dan 34,69%. Fenotipe truss morfometrik interpopulasi ikan uceng asal Temanggung dan Bogor memiliki tingkat inklusivitas sebesar 10%, sedangkan populasi Blitar menunjukkan tingkat keseragaman intrapopulasi yang tertinggi (96,7%). Sintasan tertinggi terdapat pada populasi ikan uceng asal Temanggung (96,66 ± 3,33%) yang diikuti dengan peningkatan nilai faktor kondisi, namun laju pertumbuhan spesifik tertinggi yaitu populasi asal Blitar (1,082 ± 0,164%). Berdasarkan keragaan genotipe dan fenotipe populasi ikan uceng asal Temanggung menunjukkan potensial sebagai sumber genetik budidaya dengan tingkat keragaman genetik, sintasan, dan inklusivitas tertinggi.