Di Perguruan Tinggi, beasiswa biasanya diberikan atas berbagai pertimbangan. Pada umumnya, yang menjadi bahan pertimbangan utama adalah penghasilan orangtua, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa, serta jumlah tanggungan orangtua. Yang menjadi persoalan dalam pemberian beasiswa adalah tak adanya standar pasti untuk menentukan siapa yang berhak memperoleh beasiswa. Penulis membangun aplikasi penentu perolehan beasiswa dengan menggunakan metode Adaptive Neuro-Fuzzy Interference System (ANFIS). Metode ini menggabungkan kemampuan adaptasi yang dimiliki oleh Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan kemampuan penentuan keputusan secara kualitatif yang dimiliki oleh fuzzy. Dengan aplikasi/program yang menggunakan metode ini maka penentuan perolehan beasiswa dapat dilakukan secara otomatis dengan mempelajari pola-pola sebelumnya.Dari hasil penelitian ini dihasilkan bahwa ANFIS berhasil menganalisa masukan berupa IPK, tanggungan orangtua, dan penghasilan orangtua, lalu menghasikan keluaran berupa nilai hasil analisa ANFIS. Nilai ini kemudian dimanfaatkan untuk memilih penerima beasiswa berdasarkan kuota beasiswa yang disediakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rule sebanyak 27 rule, dalam arisetektur ANFIS pada aplikasi penerima beasiswa.