Dampak Pandemi Covid 19 Pada Unit Usaha Pariwisata Di Kawasan Pesisir Kota Kupang

Abstract

Penelitian ini bertujuan memberikan deskripsi dan analisis dampak ekonomi yang muncul selama pandemic COVID-19 pada unit usaha pariwisata di kawasan pesisir Kota Kupang. Metode campuran kualitatif dan kuantitatif deskriptif merupakan pendekatan untuk mengetahui dampak pandemic tersebut. Jenis data kuantitatif dalam penelitian ini terkait pendapatan unit usaha, pengurangan tenaga kerja, jumlah wisatawan, dan jenis data kualitatif yang bersumber dari hasil wawancara bersama pemilik unit usaha di kawasan pesisir Kota Kupang. Beberapa unit usaha pariwisata yakni penjual makanan lokal, penjual souvenir, jasa fotografi, dan jasa pendukung lainnya. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi pada unit usaha di kawasan pesisir Kota Kupang, kuisioner dan wawancara dengan 77 pemilik unit usaha di kawasan pesisir Kota Kupang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh unit usaha pariwisata mengalami dampak penurunan pendapatan sebanyak rata-rata 70% tergantung pada jenis usahanya yaitu unit usaha makanan berupa penjual pisang kelapa, penjual salome (bakso), penjual gula lontar, penjual ikan laut, usaha kafe, usaha homestay, dan jasa fotografi. Dampak lain yang muncul adalah meningkatnya modal, pengurangan tenaga kerja pariwisata, tidak meratanya distribusi keuntungan, tutupnya unit usaha, dan kerugian lainnya. Upaya untuk meningkatkan kembali pendapatan telah dilakukan dengan menerapkan CHSE di kawasan wisata dan efisiensi anggaran di setiap unit usaha pariwisata di kawasan pesisir Kota Kupang.

Marketing Communications for Tourism Development in Ecoethno Leadcamp Site

“…Tourism development faced obstacles as well as challenges during the Covid-19 Pandemic due to social restrictions for mobilization, interaction, and economic transactions. As a result, there has been a decrease in income from tourist visits, culinary products, and lodging at tourist attractions which have been limited and even completely closed, especially during 2020-2021 (Adam & Info, 2022;Anggarini, 2021;Musa et al, 2022;Nugraha, 2021;Sulaiman et al, 2020;Tindakan et al, 2021;Tri Hardianto et al, 2021).…”

Pengaruh Kapasitas Adaptasi terhadap Resiliensi Pelaku Usaha Sektor Pariwisata di Masa Pandemi Covid-19

“…Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan tahun 2020 mendata jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Cibuntu sebanyak 3311 wisatawan dan pada tahun 2021 sebanyak 3028 wisatawan jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan masa sebelum adanya pandemi Covid-19 yaitu pada tahun 2018 dengan jumlah kunjungan mencapai 46.484 wisatawan dan tahun 2019 dengan jumlah kunjungan sebanyak 28.964 wisatawan. Studi Nugraha (2021) menunjukkan bahwa dampak pandemi Covid-19 pada pengelola unit usaha pariwisata di kawasan pesisir Kota Kupang berakibat pada penurunan pendapatan sebesar 70 persen, meningkatnya modal usaha, penurunan tenaga kerja karena penurunan jumlah wisatawan, tidak meratanya distribusi keuntungan antara unit usaha pariwisata yang masih bertahan, tutupnya unit usaha, dan kerugian lainnya. Sejalan dengan itu, penelitian Nafiati dan Mulyani (2020) menunjukkan dampak yang dirasakan oleh para pelaku usaha akibat pandemi Covid-19 yaitu mengalami kerugian, kesulitan menjalankan kegiatan operasionalnya, bahkan harus menutup usahanya karena produk yang dijual tidak dapat diserap oleh pasar.…”

Evaluasi Kinerja Implementasi Program CHSE di Destinasi Wisata Kota Surabaya Indonesia

“…Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengevaluasi penerapan CHSE di destinasi wisata di Surabaya. Banyak kajian studi dan penelitian terkait kegiatan pariwisata pada masa pandemi Covid yang membahas tentang dampak dari pandemi covid [11], upaya promosi [12], perilaku wisatawan [10], dan kebijakan baru [13]. Di sisi lain, penelitian terkait penerapan CHSE hanya terbatas pada manajemen hotel saja [12].…”