2022
DOI: 10.37577/ekonam.v4i1.489
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dampak Profitabilitas, Rasio Likuiditas Dan Rasio Leverage Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Property Dan Real Estate Di Indonesia

Yoyo Sudaryo,
Nunung Ayu Sofiaty,
Ita Kumaratih
et al.

Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of profitability ratios, activity ratios and leverage ratios on financial distress in property and real estate sub-sector service companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI).The research method used is a quantitative method with descriptive and verification approaches, quantitative research..The results showed the average value of each variable as follows: Financial Distress 4.52, Profitability Ratio 0.07, and Activity Ratio 17.13, Leverage Ratio… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Kontribusi besar sektor properti disebabkan oleh cakupan industrinya yang sangat luas. Industri properti mencakup perumahan, apartemen, kondominium, pusat perbelanjaan, bangunan komersial seperti ruko, kawasan industri, dan kawasan pariwisata, [1]. Sektor ini memiliki efek berganda yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan kontribusi sekitar 14-16% termasuk industri semen, kayu, baja, furniture, dan perbankan [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kontribusi besar sektor properti disebabkan oleh cakupan industrinya yang sangat luas. Industri properti mencakup perumahan, apartemen, kondominium, pusat perbelanjaan, bangunan komersial seperti ruko, kawasan industri, dan kawasan pariwisata, [1]. Sektor ini memiliki efek berganda yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan kontribusi sekitar 14-16% termasuk industri semen, kayu, baja, furniture, dan perbankan [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified