Pada laboratorium di Fakultas Rekayasa Industri (FRI), asisten praktikum memiliki masa jabatan yang singkat. Turnover rate yang sangat tinggi ini membutuhkan adanya perencanaan yang tepat dalam penjaringan asisten praktikum baru dalam bentuk rekrutasi dan seleksi asisten. Rekrutasi asisten praktikum dilakukan secara berkala di setiap akhir semester untuk semua laboratorium. Proses seleksi ini menuntut stakeholder di laboratorium untuk membuat keputusan secara cepat, tepat dan berkala. Untuk membantu dalam pengambilan keputusan pada saat proses seleksi, penelitian ini bertujuan membuat model dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari AHP menunjukkan bahwa pemahaman materi dari calon asisten atau pendaftar merupakan prioritas utama dalam seleksi asisten praktikum dengan bobot sebesar 0,442. Micro teaching memiliki bobot penilaian 0,225, kemampuan software 0,128, kemampuan khusus lab sebesar 0,115, interview 0,049, serta penilaian untuk psikotes sebesar 0,041.