Stroke merupakan penyakit tidak menular dan sangat berbahaya karena disebabkan oleh gangguan fungsional otak yang disebabkan oleh tersumbatnya aliran peredaran darah. Penyakit ini tergolong ke dalam cerebrovascular disease karena membutuhkan penanganan selama 24 jam, jika tidak ditangani secara cepat dapat menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah tersebut adalah membuat model prediksi berbasis machine learning untuk membantu ahli medis dalam menangani penyakit stroke untuk mengurangi risiko kematian. Metode yang diterapkan untuk penelitian ini adalah menerapkan metode klasifikasi algoritma C4.5 serta metode bagging dan Adaboost dari Ensemble Learning. Data stroke diolah menggunakan 2 tahap proses pengolahan data yaitu tahap data cleaning dan tahap transformasi data. Penelitian klasifikasi ini dilakukan perbandingan antara algoritma C4.5, metode bagging + algoritma C4.5 dan metode Adaboost + algortima C4.5 menggunakan metode confusion matrix, k-fold cross validation dan uji validasi berdasarkan nilai TP, TN, FP, FN, recall, precision, F1-Score dan akurasi. Hasil pengujian klasifikasi menggunakan Confusion Matrix dan k-fold cross validation untuk algoritma C4.5 menghasilkan akurasi sebesar 92.87%. Kemudian hasil akurasi dari algoritma C4.5 dengan metode bagging meningkat menjadi 95.02% dan ketika dikombinasikan dengan metode Adaboost nilai akurasinya juga meningkat menjadi 94.63%. Dari hasil akurasi tersebut dapat disimpulkan bahwa penggabungan algoritma pengklasifikasi tunggal yaitu algoritma C4.5 dengan metode bagging dan Adaboost terbukti dapat meningkatkan performa klasifikasi.