Desain Lembar Aktivitas Siswa (Las) Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Memahami Konsep Pembagian Pecahan Di Sd Negeri 095173 Sihemun

Abstract

Konsep pembagian pecahan masih merupakan konsep yang sulit bagi sebagian besar siswa. Banyak siswa SD maupun SMP belum dapat menulis dengan benar rumus pembagian pecahan . Siswa yang dapat menulis dengan benar rumus pembagian pecahan, tidak dapat menjelaskan mengapa demikian. Siswa dapat menyelesaikan masalah pembagian pecahan yang dinyatakan dalam soal cerita dengan menggunakan rumus pembagian pecahan, tetapi tidak memahami mengapa rumus itu berlaku. Guru dalam mengajarkan konsep pembagian pecahan tidak menuntut siswa kepada pembelajaran bermakna, hanya berbekal rumus, teori dan contoh soal yang diajarkan kepada siswa. Sumber belajar (buku pegangan siswa) belum seutuhnya memfasilitasi siswa untuk memahami konsep pembagian pecahan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2020 di Sekolah SD Negeri 095173 Sihemun Kec. Dolok Pardamean Kab. Simalungun. Target kegiatan ini adalah siswa kelas V SD yang berjumlah 20 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep pembagian pecahan dan memberikan motivasi belajar bagi siswa. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen sebagai perencana, pelaksana dan sekaligus sebagai pengajar/ tutor. Kegiatan ini juga melibatkan 2 orang mahasiswa pilihan yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Metode diskusi lebih diutamakan dalam proses pembelajaran untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang tertera pada LAS yang telah di desain oleh dosen. Kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan baik dan efektif dalam menuntaskan kesulitan siswa memahami konsep pembagian pecahan. Hal ini tercermin dari indikator keberhasilan siswa mencapai nilai tuntas diatas KKM sebesar 90% dan 100% siswa memberikan respon positif atas proses pembelajaran dan 85% siswa menyatakan senang atas pembelajaran menggunakan media LAS yang didesain oleh tim dosen

Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Siswa Kelas Ii Sekolah Dasar

“…Dengan meningkatnya hasil belajar siswa, maka penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu terkait dengan penggunaan PBL dalam pembelajaran pecahan di sekolah dasar diantaranya dilakukan oleh Indarwati et al ( 2014), Agnes (2019), Samosir & Silalahi (2019), Kimin (2020), Pangaribuan & Sinaga (2021), serta Istikomah (2021) yang menunjukkan bahwa penggunaan PBL efektif dan berpengaruh terhadap hasil belajar pecahan. Selanjutnya hasil penelitian ini menambah bukti melengkapi hasil penelitian yang dilakukan Agustin ( 2013) yang menyimpulkan bahwa model PBL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, serta Anjani et al ( 2021) yang melaporkan peningkatan hasil belajar materi pecahan dengan menerapkan model PBL dengan media manipulatif yang dalam penelitian ini menggunakan stik ice cream dan kardus bekas.…”

Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII SMP Swasta Imelda Medan

“…Karena melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi dirinya menjadi multi kompetensi yang diimplementasikan dalam sebuah proses pembelajaran. Sehingga melalui proses pembelajaran mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak manusia supaya terbentuknya pendidikan yang berkualitas (Pangaribuan, Sinaga dan Herman, 2021). Salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam proses pembelajaran yaitu matematika.…”

Development of Contextual-Based E-LKPD to Improve the Ability to Understand Fraction Concepts

“…It is consistent with previous research conducted by Hayatunnizar (2016), which stated that in learning mathematics in elementary schools, students experienced difficulties in understanding fractional material. In line with this, Pangaribuan et al (2021) explained that most students experienced difficulties in solving fractional arithmetic operations, especially dividing fractions; almost all students could not explain their answers logically. In teaching the concept of dividing fractions, the teacher did not require students to learn meaningfully but only conveyed formulas, theory, and practice questions.…”