Desain Sistem Monitoring Cerdas Kualitas Air Keramba Budidaya Teripang Berbasis Iot

Abstract

Sistem monitoring kualitas air budidaya ikan laut akan dirancang menggunakan sensor cerdas dengan menyesuaikan kondisi lingkungan teripang, yaitu kualitas air pada salinitas 30-37%, dimana air laut umumnya mempunyai salinitas antara 33-37%, di perairan pantai berkisar antara 32-35% dan kondisi perairan dengan kisaran optimum pH 7,5-8,0 serta kondisi jumlah oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) berkisar antara 5,0-5,5 mg/L dalam perairan. Salinitas, pH, dan DO merupakan faktor utama sebuah keramba menjadi lebih sensitif terhadap budidaya teripang, apabila tidak terpantau rutin. Maka dikembangkanlah inference engine dengan logika fuzzy untuk memantau DO, pH, dan salinitas serta model algoritma pembelajaran supervise. Hasil simulasi akan dianalisis dengan algoritma pembelajaran berbasis supervisi, menghitung bobot dan bias secara iteratif. Representasi data diakuisisi dan dikembangkan kecerdasan buatan model fuzzy untuk memantau DO, pH, dan salinitas. Kemudian menggunakan software LabVIEW yang mampu memonitor dan mengakuisisi data secara cepat dan akurat serta microcontroller sebagai pengolah data dari sensor DO, pH, dan salinitas. Luaran penelitian ini akan merealisasikan prototipe system monitoring jarak jauh dengan teknologi IoT yang ditujukan untuk memonitor nilai pH 7,77-8,27, DO pada 5,0-5,5 mg/L, dan salinitas pada 27,33-30 ppt secara kontinyu dan akurat

Identifikasi Jenis Dan Kepadatan Teripang Di Desa Monano Pantai, Kabupaten Gorontalo Utara

“…Marsoedi et al (2020) menyatakan bahwa kisaran salinitas yang baik bagi pertumbuhan timun laut berkisar antara 31-37 ppt. Sementara Wardhani et al (2022) menyebutkan nilai pH yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan timun laut berkisar 5-8,5. Sahetapy et al (2022) menyebutkan secara spesifik kisaran nilai pH yang mendukung pertumbuhan timun laut yakni 6,5-7,5 untuk perairan produktif dan 7,5-8,5 untuk perairan sangat produktif.…”

Systematic Review of Technology in Aeroponics: Introducing the Technology Adoption and Integration in Sustainable Agriculture Model

“…That is, the more technological elements a system has, the more complex the system will be [81]. This challenge was pointed out by Setiowati et al [73], who reported that aeroponic systems with advanced technology can become complex, with mul-tiple components working together. The authors concluded that ensuring compatibility and reliability among various components, such as pumps, misting systems, nutrient delivery mechanisms, and sensors, can be the main challenges to succeed in modern aeroponics.…”

“…A study was coded as "Advanced" when technology was fully integrated into the system to create new processes, which is not otherwise possible without the use of technology. The fertigation control system presented by Setiowati et al [73] is a clear example of an advanced technology integration. The system managed to control the temperature of the roots at an ideal temperature for growing lettuce.…”

SIMULASI SISTEM MONITORING OKSIGEN TERLARUT (DO) PADA BUDIDAYA UDANG VANAME BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)

“…Arduino PH Meter Board merupakan rangkaian konektor BNC yang memiliki sebuah elektroda (probe pengukur) yang menghubungkan kesensor PH, fungsi konverter sinyal sebagai pembca dan pengubah nilai input analog menjadi kode-kode digital yang dapat dibaca dan dideteksi oleh Arduino. Pendektesi oksigen bebas nonsenyawa yang ada dalam air atau cairan menggunakan elektroda sensor PH air, dimana sinyal plug and play memiliki kompatibilitas yang baik sebagai alat ukur oksigen terlarut, [19]. Gambar Arduino PH Meter Board dapat dilihat dibawah ini.…”