“…Selain dari jenis daging yang digunakan, penggunaan bahan pengisi memiliki peran penting dalam karakteristik sosis yang dihasilkan. Penggunaan tapioka sebagai bahan pengisi umumnya sudah digunakan, namun terdapat beberapa penelitian yang menggantikan tapioka sebagai bahan pengisi dalam pembuatan sosis seperti penggunaan tepung terigu dan tepung ketela rambat (Wahyuni et al, 2013), tepung kedelai (Sofiana, 2012), pati kentang (Yuniar dan Azizah, 2021), bonggol pisang kepok (Bansele et al, 2022) (Toni et al, 2023), ubi jalar ungu (Noach et al, 2022), tepung bengkuang (Meko et al, 2021), tepung bayam dan tepung biji gandum (Tafadzwa et al, 2021), kacang pigeon (Cajanus cajan) (Gomezulu and Mongi, 2022;Mongi and Gomezulu, 2022), tepung kacang (Dzudie et al, 2002) Makanan fungsional mendapatkan perhatian terkait dengan nutrisi dan meningkatkan kekebalan tubuh, dan umumnya diperkaya dengan bahan tambahan seperti polifenol, antioksidan, sera, vitamin, dan mineral (Kheto et al, 2023). Lebih lanjut Otles and Gokgunnec (2024) menyatakan bahwa pangan fungsional memberikan manfaat kesehatan karena dapat meningkatkan nilai gizi dan mengandung komponen yang secara positif mempengaruhi fungsi dari fisiologis yang dapat mencegah atau mengobati penyakit.…”