Energi surya merupakan salah satu energi terbarukan non-konvensional yang tersedia secara bebas sebagai sumber energi yang bebas polusi. Cara yang paling sederhana dan paling efisien untuk memanfaatkan energi surya adalah mengubahnya menjadi energi termal untuk aplikasi pemanasan dengan menggunakan kolektor surya. Penelitian ini membahas tentang perbedaan efisiensi antara kolektor pelat datar dan pelat dengan plat gelombang melintang. Dari penelitian ini didapatkan panas yang berguna, panas yang masuk, panas yang hilang, dan efisiensi kolektor. Energi input pada kolektor adalah panas yang berasal dari lampu halogen (sebagai simulator matahari) yang diarahkan ke kolektor. Pengujian dari penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data-data temperatur dari 3 buah sensor yang berada pada ruangan, pelat penyerap panas dan tempat keluar kolektor. Kemudian mengetahui efisiensi kolektor pemanas udara dari 7 variasi kecepatan udara yaitu 2,1 m/s, 2,3 m/s, 2,4 m/s, 3 m/s, 3,5 m/s, 4 m/s, 4,5 m/s. Dan yang terakhir adalah membandingkan nilai efisiensi kolektor pelat datar dan pelat gelombang melintang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa efisiensi kolektor pelat gelombang melintang lebih tinggi dibanding pelat datar dan semakin meningkat laju kecepatan udara maka efisiensi juga akan meningkat.