Deskripsi Kemampuan Komunikasi Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Gender

Abstract

This research is qualitative research with the aim of (1) to find out the description of mathematical communication skills of male and female students in solving mathematical problem-solving questions, (2) to find out different information about mathematical communication descriptions in solving problem-solving problems in terms of gender. The subjects of this study were two class VII students of SMP Negeri 2 Labakkang, namely one male and one female student who had the highest problem-solving test scores. The procedure of data collection is done by observation, tests of problem-solving and interviews. The research instrument was used in the form of observation sheets, tests of problem solving, interview guidelines. Data analysis techniques are carried out by testing credibility, transferability, dependability, and conformability. The results showed that the mathematical communication skills of male gender subjects were lower than those of female gender subjects. The location of differences in mathematical communication skills between male and female gender is that the indicators write answers according to the purpose of the problem and make conclusions in writing using their own language.

Analisis Bibliometrik Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self-Concept Berbasis VOSviewer

“…NCTM merencanakan salah satu prinsip dalam matematika yang menumbuhkan pengalaman adalah kemampuan komunikasi (Suswigi et al, 2019). Komunikasi matematis merupakan kemampuan yang harus digerakkan dalam pembelajaran matematika (Taqwa & Sutrisno, 2019). Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 (Permendikbud, 2016) juga mengatur kemampuan komunikasi matematis sebagai salah satu keterampilan yang harus dimiliki dalam pembelajaran aritmatika di sekolah, khususnya mampu menyampaikan pikiran berhitung secara lugas (Suswigi et al, 2019).…”

“…Semakin besar node pada item yang ada serta semakin kuning warnanya, maka mengindikasikan tingkat kejenuhan riset yang semakin tinggi. Misalnya warna kuning yang ada di sekeliling istilah seputar analisis dan kemampuan self-concept mengindikasikan bahwa, topik ini adalah topik yang telah banyak diteliti(Taqwa, M., & Sutrisno, 2019). Paparan diatas mengarahkan kita pada gap riset, dan kemungkinan yang masih sangat besar untuk memperdalam kajian terkait 'kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari Self-Concept.…”

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

“…(3) Ke-mampuan menuliskan alasan-alasan dalam menjawab soal; (4) Kemampuan menuliskan istilah-istilah dan symbol-simbol matematika, (5) Kemampuan membuat gambar yang relevan dengan soal; dan (6) Kemampuan membuat kesimpulan secara tertulis menggunakan bahasa sendiri (Taqwa & Sutrisno, 2019). Data mengenai rendanya kemampuan komunikasi matematis peserta didik banyak dijumpai (Agustyaningrum, 2011) (Purwandari et al, 2018).…”

Komunikasi Matematis dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Gaya Belajar

“…komunikasi matematis dalam pemecahan masalah dapat dilihat ketika siswa menganalisis dan menilai pemikiran dan strategi matematis orang lain dan menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide matematika dengan tepat (Pertiwi, Khabibah, & Budiarto, 2020;Taqwa & Sutrisno, 2019;Yustitia, 2017). Sejalan dengan itu, Solso et al (2016) menjelaskan bahwa pemecahan masalah merupakan suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk melakukan suatu solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik.…”