Deskripsi Kompetensi Strategis Matematis Kelas Vii SMP Negeri 1 Palopo Berdasarkan Gender

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi strategis matematis kelas VII SMP Negeri 1 Palopo berdasarkan gendernya. Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang masih belum optimal. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Palopo yang berjumlahkan 2 orang, yaitu 1 subjek laki-laki dan 1 subjek perempuan. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan instrumen yaitu; (1) tes kompetensi strategis matematis yang terdiri dari 3 soal uraian, dan (2) pedoman wawancara. Hasil dari tes kompetensi strategis matematis tersebut peniliti mendapatkan 2 subjek yang mendapatkan nilai tertingi yaitu 1 subjek laki – laki dan 1 subjek perempuan, kemudian kedua subjek tersebut dilakukan wawancara dari penelitian ini. Tes kompetensi strategis matematis mempunyai indicator yaitu; (1) merumuskan, (2) merepresentasikan, dan (3) memecahkan masalah. Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa kompetensi strategis matematis pada subjek laki laki mampu memenuhi semua indicator pada soal nomor 1,2, dan 3 dan hasil penelitian kali ini juga menunjukkan bahwa kompetensi strategis matematis pada subjek perempuan mampu memenuhi indikator kompetensi strategis matematis pada soal nomor 1 dan 3 namun untuk soal nomor 2 subjek tidak mampu memenuhi dengan tepat indicator kompetensi strategis matematis.

Analisis Kompetensi Strategi Matematis Siswa dalam Penyelesaian Soal Cerita Ditinjau Berdasarkan Gender

“…Gender merupakan karakter yang membedakan siswa perempuan dan laki-laki dalam kegiatan pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika. Perbedaan gender dalam pembelajaran matematika dapat menjadi salah satu faktor pembeda seseorang dalam berfikir untuk menyelesaikan pemecahan masalah matematika (Wulandari, 2021).…”

“…Siswa perempuan memiliki gaya belajar yang lebih bebas atau luas dibandingkan siswa lakilaki (Wulandari, 2021). Hal tersebut yang menjadi dasar pola belajar siswa perempuan lebih beragam sehingga terdapat interaksi dalam pembelajaran di kelas, sedangkan siswa laki-laki lebih mendalami dalam proses pembelajaran yang bersifat individual dan lebih menyukai kompetisi daripada pembelajaran di kelas.…”

“…Hal tersebut yang menjadi dasar pola belajar siswa perempuan lebih beragam sehingga terdapat interaksi dalam pembelajaran di kelas, sedangkan siswa laki-laki lebih mendalami dalam proses pembelajaran yang bersifat individual dan lebih menyukai kompetisi daripada pembelajaran di kelas. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Bonolken yang menyebutkan bahwa siswa perempuan lebih berbakat dalam menunjukan fungsional matematika dibandingkan siswa laki-laki (Wulandari, 2021). Tetapi hal tersebut berbanding terbalik dengan pendapat Santrock yang menyatakan bahwa laki-laki lebih unggul dibidang matematika dibandingkan dengan siswa perempuan (Hanifah & Sutriyono, 2018).…”

“…Sejalan dengan Firdiana et al (2022) dalam penelitiannya mengenai kompetensi strategi matematis siswa smp berdasarkan gender pada materi geometri menyatakan bahwa siswa perempuan menulsikan prosedural penyelesaian soal lebih runtut dibandingkan siswa laki-laki. Tetapi hal tersebut kontradiksi dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa siswa laki-laki mampu memenuhi semua indikator kompetensi strategi matematis dan siswa perempuan belum mampu memenuhi semua indikator kompetensi strategi matematis (Wulandari & Karmila, 2021).…”