ABSTRAKKentang merupakan salah satu komoditas yang penting secara ekonomi di Indonesia. Akan tetapi, produksinya berfluktuasi karena berbagai faktor yang memengaruhi hasil panen. Baru-baru ini ditemukan penyakit kerdil pada pertanaman kentang di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah. Sampai saat ini, belum ada informasi tentang kehilangan hasil yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menaksasi kehilangan hasil yang disebabkan oleh penyakit kerdil pada tanaman kentang di Jawa Tengah. Taksasi kehilangan hasil ditentukan secara aktual pada beberapa lahan dengan intensitas penyakit yang berbeda. Pengamatan dilakukan selama lima kali dengan interval dua minggu pada lima lahan pertanaman dan pada individual tanaman. Kuantitas dan kualitas hasil panen serta harga jual dihitung pada akhir pengamatan. Data dianalisis dengan analisis regresi dan korelasi untuk menentukan hubungan dan korelasi antara keparahan penyakit dan ABKPP (Area Bawah Kurva Perkembangan Penyakit) dengan kehilangan hasil. Penyakit kerdil menyebabkan penurunan tinggi tanaman, bobot umbi, dan bobot total umbi, tetapi tidak berpengaruh pada jumlah umbi hasil panen. Intensitas penyakit yang berbeda pada beberapa lahan berpengaruh pada persentase kehilangan hasil. Kehilangan hasil panen kentang akibat penyakit kerdil di lapangan per individu tanaman mencapai 64,42%. Kehilangan hasil tanaman kentang per petak pengamatan di lapangan pada tingkat intensitas penyakit yang berbeda berkisar antara 10,3526,43%. Analisis regresi antara ABKPP berdasarkan keparahan penyakit dan tingkat kehilangan hasil menunjukkan R square yang tinggi, yaitu 88,6% dan menunjukkan korelasi sebesar 94,14%. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara keparahan penyakit dan kehilangan hasil.Kata kunci: harga jual, hasil panen, keparahan penyakit, kualitas umbi ABSTRACT Potato is one of economically important crops in Indonesia. However, its production fluctuates since there are some factors affecting the yield. Recently, we found dwarf disease at potato central production area in Wonosobo and Banjarnegara Regencies in Central Java. So far, there is no information related to the yield loss caused by the dwarf disease on potato. Therefore, the research aimed to estimate the yield loss caused by the dwarf disease on potato in Central Java. The yield loss estimation was determined on some potato cultivations with different disease severities. The disease intensity was observed for five times with interval two weeks on six plots. The quantity and quality of potato yields, and selling price was calculated at the end of the observation and the correlation between the severity of disease and AUDPC (Area under disease progress curve) with yield loss was determined by regression and correlation analysis. The dwarf disease reduced plant height, individual and total tuber weight without affecting the number of tuber yield. The different of disease intensities in some area affected to the percentage of yield loss. The yield loss ca...