2023
DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13479
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Deteksi Dini Dan Edukasi Tumbuh Kembang Psikososial Sebagai Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Mental Pada Remaja

Abstract: Abstrak: Remaja merupakan individu yang rentan mengalami masalah kesehatan mental. Ketidaksiapan tumbuh kembang psikososial seringkali disebut sebagai penyebabnya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk menilai potensi gangguan emosional dan tingkah laku sebagai upaya mendeteksi dini masalah kesehatan mental remaja. Kegiatan diikuti oleh 28 remaja Kelurahan Ampang, Padang yang dilaksanakan 1 hari. Pendidikan kesehatan diberikan menggunakan metode persiapan, pelaksanaan skrining menggunakan instrume… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Masa remaja menurut World Health Organization (WHO) adalah tahapan penting untuk mengembangkan kebiasaan sosial dan emosional mental, memecahkan masalah, belajar mengelola emosi dan keterampilan komunikasi yang baik. Kesehatan mental dan fisik sama-sama berperan penting dalam hidup untuk mengelola emosi dan mengelola kesulitan sehari-hari (Sarfika et al, 2023). WHO mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan dinamis yang meliputi: kesehatan fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit, kekurangan dan kelemahan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Masa remaja menurut World Health Organization (WHO) adalah tahapan penting untuk mengembangkan kebiasaan sosial dan emosional mental, memecahkan masalah, belajar mengelola emosi dan keterampilan komunikasi yang baik. Kesehatan mental dan fisik sama-sama berperan penting dalam hidup untuk mengelola emosi dan mengelola kesulitan sehari-hari (Sarfika et al, 2023). WHO mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan dinamis yang meliputi: kesehatan fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit, kekurangan dan kelemahan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Faktor-faktor yang mungkin berkontribusi terhadap stres remaja, termasuk menghadapi kesulitan, tekanan beradaptasi dengan teman-temannya dan menemukan identitas mereka. Semakin banyak faktor risiko yang dialami remaja, semakin besar kemungkinan mereka terkena penyakit tersebut berdampak pada kesehatan mental (Sarfika et al, 2023). Bencana alam juga menjadi salah satu penyebab ganguan kesehatan mental (Astuti et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Apabila depresi terjadi berulang dengan intensitas yang terjadi medium dan high maka kondisi kesehatan harus lebih diperhatikan. Sekitar 75% remaja memiliki perilaku prososial normal, 78,6% memiliki hiperaktivitas normal, 60,7% memiliki masalah perilaku normal dan 50% memiliki konflik dengan teman sejawat (Sarfika et al, 2023). Hasil penelitian yang dilakukan (Malfasari et al, 2020) sebanyak 36.1% remaja mengalami konsi emosional abnormal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terdapat lima faktor penyebab didalam SRQ-20 yaitu energi, kognitif, depresi, fisiologis serta kecemasan hal ini dapat memudahkan psikolog dalam mengambil tindakan yang lebih tepat (Prasetio et al, 2022). Faktor lain juga dapat mempengaruhi gangguan kesehatan mental contohnya faktor lingkungan keluarga dan faktor lingkungan sekitar, terutama teman seusia atau sebaya (Sarfika et al, 2023). Dengan melihat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi maka diagnosa dini terhadap remaja sangat dibutuhkan sehingga dampak negatifnya tidak berkelanjutan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju dewasa. World Health Organization (2021) menyatakan bahwa masa remaja adalah periode penting untuk membangun kebiasaan sosial dan emosional untuk kesejahteraan mental, pemecahan masalah, belajar mengelola emosi dan keterampilan interpersonal yang baik (Arifuddin & Pangaribuan, 2021;Hatano et al, 2023;Sarfika et al, 2023).…”
unclassified