Deteksi Dini Stunting Pada Bayi Dan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pegambiran Kota Padang

Abstract

Status gizi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tumbuh kembang anak. Gizi yang kurang baik selama 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dapat menurunkan risiko terkena penyakit, salah satunya adalah stunting, begitu juga risiko kematian yaitu sekitar 13%. Tahun 2018 persentase balita sangat pendek dan pendek usia 0-59 bulan adalah 11,5% dan 19,3%. Besarnya risiko stunting terhadap bayi dan balita, maka perlu diadakannya deteksi dini stunting tersebut sebagai salah satu upaya untuk membantu meningkatkan pengetahuan yang berimplementasi terhadap kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita yag lebih optimal. Kegiatan telah dilaksanakan terhadap ibu yang memiliki bayi dan balita sebanyak 20 orang. Metode kegiatan berupa penyuluhan, pemeriksaan fisik dan deteksi dini tumbuh kembang dengan kuisioner KPSP. Hasil kegiatan diperoleh bahwa 6,25% bayi kurus dan 6,25% bayi obesitas, 44% bayi dan balita kategori pendek, 6% sangat pendek, 81% ASI Eksklusif, 6% bayi dengan penyimpangan (gerak halus, sosialisasi dan kemandirian) dan 6% hasil meragukan (gerak kasar). Diharapkan kepada suami, keluarga dan masyarakat melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita untuk mencegah stunting dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan lainnya. Petugas kesehatan agar selalu menggalakkan program nutrisi seimbang dan upaya pencegahan stunting lainnya sejak masa persiapan kehamilan (prakonsepsi).

Edukasi Kesehatan Dan Upaya Advokasi Melalui Kebidanan Komunitas Dan Fome III di RT 03 RW 4 Wilayah 1 Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang

“…Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Deskriptif Observasional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan masyarakat RT 03/ RW 04 Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang berupa data umum keluarga, kesehatan ibu dan anak (ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita dan keluarga berencana), perilaku terhadap kesehatan, peran serta masyarakat dan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu melalui pengisian alat ukur kuesioner [6].…”

Penyuluhan Kesehatan Dan Advokasi Melalui Kebidanan Komunitas dan Fome III di Rt 03 Rw 4 Wilayah 2 Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang

“…Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptiv Observasional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan masyarakat RT03/RW04 Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang berupa data umum keluarga, kesehatan ibu dan anak (ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita dan keluarga berencana), perilaku terhadap kesehatan, peran serta masyarakat dan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu dengan pemberian kuisioner [5] Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: a. Pengumpulan Data 1) Data sekunder Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui penelusuran dokumen dari Puskesmas Lubuk Buaya, bidan koordinator wilayah, dan perangkat Kelurahan Lubuk Buaya (RT 03 dan RW 04).…”

Developing a Nutritional Assessment Tool for Toddlers Using Anthropometry and IoT Technology

“…In addition, stunting, as one of the targets identified in the Sustainable Development Goals (SDGs), plays an important role in efforts to eliminate hunger and all forms of malnutrition by 2030 and achieve sustainable food security [6]. Therefore, efforts are needed to accelerate stunting reduction so that the prevalence of stunting in toddlers decreases to 19.4% by 2024 [7].To find out whether children have a risk of stunting or not, anthropometric measurements can be done periodically and to determine the nutritional status of children can be done using z-score calculations [8].…”