Deteksi Penanda Prognosis Kasus COVID 19: Studi Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar D-dimer

Abstract

COVID-19 menyerang semua kelompok umur dan kondisi bisa semakin parah jika disertai dengan komorbid dan berusia lanjut. Respon inflamasi dan disfungsi endotel akibat COVID-19 meningkatkan kadar D-Dimer. Kadar D-Dimer digunakan dalam penentuan diagnosa dan prognosis pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan kadar D-Dimer pada pasien terkonfirmasi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian croos sectional. Populasi adalah semua pasien COVID-19 dewasa (≥17 th) periode Mei-September 2021. Sampel berjumlah 178 menggunakan metode total sampling. Data diperoleh dari rekam medik mengenai usia, jenis kelamin, obesitas, komorbid dan hasil lab berupa kadar D-Dimer. Analisis korelasi menggunakan Chi squre. Hasil penelitian menunjukkan kadar D-Dimer abnormal 65,2%. 78% dari total pasien dengan komorbid memiliki kadar D-Dimer abnormal sedangkan 52% dari total pasien tanpa komorbid memiliki kadar D-Dimer abnormal. Kadar D-Dimer abnormal terjadi pada pasien tanpa obesitas dengan prosentase 19,7%. Usia pasien antara 46-55 tahun dengan kadar D-Dimer abnormal. Jenis kelamin perempuan memiliki kadar D-Dimer abnormal tertinggi namun tidak ada beda antara kedua jenis kelamin. Kadar D-Dimer memiliki hubungan bermakna dengan usia (p 0.001), jenis kelamin (p 0.00), obesitas (p 0.00) serta komorbid (p 0.000). Faktor-faktor yang berhubungan dengan abnormalis kadar D-Dimer harus diperhatikan untuk mengantisipasi tingkat keparahan pasien COVID-19.