1983
DOI: 10.1094/phyto-73-335
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Deterioration Resistance Mechanisms in Seeds

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
30
0
1

Year Published

1987
1987
2022
2022

Publication Types

Select...
5
1
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 47 publications
(32 citation statements)
references
References 0 publications
1
30
0
1
Order By: Relevance
“…Lebih lanjut beberapa peneliti mengemukakan bahwa benih kedelai yang resisten terhadap deraan cuaca umumnya memiliki permeabilitas kulit benih yang rendah (low seed coat permeability) (Marwanto, 2003c;Dassou and Kueneman, 1984) ataupun kulit benih yang keras (hard seed coat) (Dassou and Kueneman, 1984;Kuo, 1989). Menurut Halloin (1983) kulit benih sebagai faktor penentu permeabiltas berfungsi (1) sebagai penghalang mekanis (mechanical barrier) sewaktu benih menyerap air (moisture) dari udara sekelilingnya yang lembab akibat sifatnya yang higroskopis, dan (2) sebagai penghalang (barrier) terhadap merembesnya elektrolit (electrolyte leakage) dan keluarnya senyawa-senyawa dari dalam benih seperti gula melalui kulitnya sewaktu benih berada dalam udara yang lembab maupun media basah lainnya. Menurut Tavares et al (1987) pada benih dengan permeabilitas rendah akan terjadi penyerapan air (imbibisi) yang lambat ataupun sebaliknya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Lebih lanjut beberapa peneliti mengemukakan bahwa benih kedelai yang resisten terhadap deraan cuaca umumnya memiliki permeabilitas kulit benih yang rendah (low seed coat permeability) (Marwanto, 2003c;Dassou and Kueneman, 1984) ataupun kulit benih yang keras (hard seed coat) (Dassou and Kueneman, 1984;Kuo, 1989). Menurut Halloin (1983) kulit benih sebagai faktor penentu permeabiltas berfungsi (1) sebagai penghalang mekanis (mechanical barrier) sewaktu benih menyerap air (moisture) dari udara sekelilingnya yang lembab akibat sifatnya yang higroskopis, dan (2) sebagai penghalang (barrier) terhadap merembesnya elektrolit (electrolyte leakage) dan keluarnya senyawa-senyawa dari dalam benih seperti gula melalui kulitnya sewaktu benih berada dalam udara yang lembab maupun media basah lainnya. Menurut Tavares et al (1987) pada benih dengan permeabilitas rendah akan terjadi penyerapan air (imbibisi) yang lambat ataupun sebaliknya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…During days 1-3, flavonoids occurred in sig- We suggest that this parenchyma functions as an anti-pathogen ''filter'' between the lens, where water enters the imbibing seed, and the radicle. The dormant seed is protected by dehydration from all biological activity (Vertucci and Roos 1990), and by the impermeable seed coat from the pathogens ubiquitous in its environment (Halloin 1982(Halloin , 1983Harman 1983). When the dormant seed becomes permeable, its vulnerability is immediately increased.…”
Section: Analysis Of Imbibition Extractsmentioning
confidence: 99%
“…The water that enters the lens may also bring pathogens that could quickly kill the seedling: indeed, micro-organisms are ubiquitous in soil as dormant propagules and rapidly respond to germinating seeds by breaking dormancy (Short & Lacy 1976;Venere 1980). Thus, breaking of dormancy by pathogens in response to exudation ensures rapid invasion of germinating seeds by hyphae (Halloin 1983;Harman 1983;Norton & Harman 1985;Nelson 1990). It is thus difficult for the seedling to avoid infection by fungal pathogens.…”
Section: Analysis Of Imbibition Extractsmentioning
confidence: 99%
See 2 more Smart Citations