Determinan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa di Kecamatan Tanawawo

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparatur desa, sistem pengendalian intern, partisipasi masyarakat desa dan penerapan siskeudes terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Grand theory dalam penelitian ini menggunakan teori keagenan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan langsung kepada responden dengan jumlah sampel 88 perangkat desa yang terdiri dari 8 desa.Objek dalam penelitian ini adalah seluruh pemerintah desa yang ada di wilayah Kecamatan Tanawawo.Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode linier berganda. analisis regresi Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi aparatur desa dan sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, sedangkan variabel partisipasi masyarakat desa dan penerapan siskeudes tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa dalam Tanaw wilayah Kecamatan Awo. Implikasi penelitian ini khususnya bagi perangkat desa di Kecamatan Tanawawo diharapkan lebih baik dalam pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa, memberikan masukan kepada pemerintah kabupaten Sikka mengenai efektifitas penggunaan aplikasi siskeudes di kabupaten Tanawawo, agar kedepannya aplikasi siskeudes dapat digunakan sepenuhnya di daerah ini dan dapat menyederhanakan sistem pembukuan dan pengeluaran desa. Selain itu, perangkat desa juga diharapkan mampu melibatkan masyarakat desa dalam segala pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan dan kemajuan desa dan masyarakat pada umumnya. Keterbatasan dalam penelitian ini terletak pada metode penelitian yang belum dapat menggambarkan secara utuh kondisi sebenarnya dari objek penelitian, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan metode lain seperti wawancara. Implikasi dalam penelitian ini secara khusus bagi aparatur desa di wilayah Kecamatan Tanawawo diharapkan semakin baik dalam akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, memberikan masukan kepada pemerintah kabupaten Sikka terkait efektifitas penggunaan aplikasi siskeudes di wilayah Kecamatan Tanawawo, agar kedepannya aplikasi siskeudes dapat digunakan sepenuhnya di wilayah ini dan dapat mempermudah sistem pembukuan maupun pengeluaran desa. Selain itu aparatur desa juga diharapkan mampu mengikutsertakan masyarakat desa dalam segala pengambilan keputusan terkait kepentingan dan kemajuan desa serta masyarakat pada umumnya. Keterbatasan dalam penelitian ini terletak pada metode penelitian yang belum secara keseluruhan dapat menggambarkan kondisi riil objek penelitian, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan mampu menambahkan metode lain seperti wawancara.

Determination in village financial governance during the COVID-19 pandemic

“…The results of this research also support the agency theory which states that the agent employed must understand financial governance, and hence, the organization sustains in the future. The result of this research is similar to the findings of Reu & Lasdi (2021), Sara (2021), Hasanah, Nurhayati, & Purnama (2020), Yulianti, Rasuli, & Kamaliah (2019) which showed that the understanding of village officials influenced village financial governance.…”

“…Village financial governance is also problematic if the understanding of village officials is weak which causes their inability to manage village funds according to the goals to achieve the welfare of the local village community. It is in line with the findings of Reu & Lasdi (2021), Sara (2021), Hasanah, Nurhayati, & Purnama (2020), Yulianti, Rasuli, & Kamaliah (2019) which showed that the understanding of village officials influenced village financial governance. In contrast, it differs from the findings of Ancient (2020), Sumiyati, Icih, & Umiyati (2019), Setiawan & Yuliani (2017) which showed that the understanding of village officials had no effect on village financial governance.…”

“…The factors that influence village financial governance are strengthened by the agency theory and government regulations as well as previous research, including (a) Accountability (Alfiani & Estiningrum, 2021;Sugiharti & Hariani, 2021;Anggrayeni, Wawo, & Jannah, 2021;Garung & Ga, 2020;Tahir, Malia, & Faisol, 2020;Dewi, Ikbal, & Moh, 2019;Putra & Rasmini, 2019;Risya & Nurodin, 2017); (b) Transparency (Juwanti, Santoso, & Rahayu, 2022;Latif, Savitri, & Susilatri, 2021;Fitriyani et al, 2020) (c) Understanding of village officials (Reu & Lasdi, 2021;Sara, 2021;Hasanah, Nurhayati, & Purnama, 2020;Yulianti, Rasuli, & Kamaliah, 2019) and many other variables that are not included here, but one of the most influential is accountability.…”

Determinasi Responsibilitas Tatakelola Keuangan Desa

“…Pemerintah desa harus melibatkan masyarakat setempat mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan program pemerintahan desa, sehingga dengan adanya keterlibatan masyarakat setempat dapat mengoptimalkan dalam tatakelola keuangan desa untuk program-program yang dibutuhkan oleh warga desa setempat, sehingga dalam menata keuangan desa dapat tepat sasaran demi kesejahteraan warga setempat. Hal ini senada oleh (Ardelia & Handayani, 2022;Permatasari et al, 2021;Rifa'i et al, 2021;Periansya & Sopiyan, 2021;Fajri et al, 2021;Tahir et al, 2020) yang mengutarakan kalau keterlibatan masyarakat betul-betul dilaksanakan akan berkorelasi terhadap Responsibilitas Tatakelola Keuangan Desa, akan tetapi tidak senada yang dilakukan oleh (Nurhayati et al, 2021;Marlon Reu & Lasdi, 2021;Fitriani et al, 2021;Indraswari & Rahayu, 2021;Dharmakarja et al, 2020) yang menyatakan bahwa keterlibatan masyarakat tidak berkorelasi terhadap responsibilitas Tatakelola keuangan desa.…”

“…Hasil penelitian diterima, artinya jika masyarakat setempat aktif dalam mengikuti kegiatankegiatan terutama dalam hal Tatakelola keuangan desa pasti akan diikuti semakin kuatnya Responsibilitas Tatakelola keuangan desa, dan begitu juga sebaliknya jika masyarakat tidak peduli dengan kegiatan-kegiatan yang ada dalam Tatakelola keuangan desa setempat dapat memperlemah responsibilitas Tatakelola keuangan desa, jadi dari hasil ini pastipasi masyarakat berkorelasi positif terhadap Responsibilitas Tatakelola keuangan desa pada desa di Kecamatan Merek, perlu dipertahankan kedepannya agar semua masyarakat berperan serta dalam pembangunan desa terutama didesa masing-masing untuk kesejahteran masyarakat setempat. Hasil ini juga sesuai dengan teori keagenan bahwa pemilik harus aktif mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh agen agar agen tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan sesuai dengan kesepakatan awalnya, serta sejalan dengan riset yang dilakukan oleh (Ardelia & Handayani, 2022;Permatasari et al, 2021;Rifa'i et al, 2021;Periansya & Sopiyan, 2021;Fajri et al, 2021serta Tahir et al, 2020 yang mengungkapkan bahwa keterlibatan masyarakat berkorelasi positif terhadap Responsibilitas Tatakelola keuangan desa, tetapi tidak senada yang dilakukan oleh (Nurhayati et al, 2021;Marlon Reu & Lasdi, 2021;Fitriani et al, 2021;Indraswari & Rahayu, 2021dan Dharmakarja et al, 2020 yang menyatakan bahwa partipasi masyarakat tidak berkorelasi terhadap responsibilitas Tatakelola keuangan desa.…”