ABSTRAKDalam era modern ini, pertumbuhan kota yang pesat dan penurunan lahan akibat urbanisasi telah menyebabkan padatnya pemukiman di perkotaan dan minimnya lahan terbuka untuk pertanian. Namun, kebutuhan pangan tetap menjadi prioritas utama di kota, sementara penghasilan keluarga di kawasan pemukiman terbatas. Penelitian ini fokus pada hidroponik sebagai solusi dalam meningkatkan ketersediaan pangan lokal dan perekonomian keluarga di perkotaan yang terbatas lahan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sistem urban farming hidroponik yang dipakai, menganalisis pendapatan on farm dan off farm, dan menganalisis kontribusi pendapatan usaha tani sistem urban farming hidroponik terhadap pendapatan keluarga. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan survey dan wawancara kepada responden. Hidroponik telah dikenal di Kota Pontianak, partisipasi masyarakat masih rendah. Sistem NFT dan DWC umum digunakan, dengan keuntungan masing-masing. Namun, perlu upaya lebih lanjut untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan menjaga keberlanjutan urban farming hidroponik. Pendapatan dari usaha tani hidroponik tergolong rendah daripada pendapatan non-hidroponik, hal ini disebabkan oleh fokus utama responden pada pekerjaan di luar pertanian. Usaha tani hidroponik dilakukan sebagai kegiatan sampingan dengan lahan terbatas di pekarangan rumah. Oleh karena itu, pendapatan dari usaha tani hidroponik lebih rendah dibandingkan dengan non usaha tani hidroponik.