Masalah rokok pada hakikatnya sudah menjadi masalah nasional, bahkan internasional. Efek yang ditimbulkan dari merokok juga sangat banyak bagi kesehatan, akan tetapi masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya khususnya di kalangan tenaga kesehatan. Subjek penelitian adalah tenaga kesehatan yang sudah bekerja di rumah sakit, rentan usia 23 - 40 tahun, perokok berat, Masyarakat Kota X. Metode pengambilan data penelitian ini menggunakan 3 skala Likert yaitu skala perilaku merokok berjumlah 25 item, skala stress berjumlah 27 item, skala lingkungan sosial berjumlah 23 aitem. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara stress dan lingkungan sosial dengan perilaku merokok (R = 0.280, F = 20.817 dan signifikansi p = 0.000 (p0.01)). Apabila dilihat secara parsial lingkungan sosial memiliki hubungan secara positif dan sangat signifikan terhadap perilaku merokok sebesar (rxy = 0.508 dan p = 0.000 ; (p0.01). Lebih lanjut lagi stress dan perilaku merokok memiliki hubungan positif sebesar (rxy = 0.959 dan p = 0.000 ; (p0.01). kesimpulan semakin tinggi tingkat stress dan semakin besar pengaruh lingkungan sosial terhadap seseorang maka perilaku merokok orang tersebut akan meningkat, begitu juga sebaliknya.