Determinant Factors of Low Back Pain in Paving Block Workers

Abstract

Paving block workers are included in the informal sector and have a risk of lower back pain. Documenting the workers’ health status in the informal sector has not been done well so that workers do not get protection from the government. Heavy physical work puts pressure on the spine associated with repeated body twisting. This study aims to determine work attitude, length of employment, and exercise habits related to low back pain in Pontianak paving block workers in 2018. This type of research is observational with a cross-sectional approach. Sampling uses total sampling. The research sample of 56 paving block workers in the city of Pontianak, West Kalimantan. Data is processed with a computer program. Data analysis was performed univariate and bivariate and tested using the Chi-square test, with α = 5%. The results showed that there was a significant relationship between the length of the work (p = 0.013), work attitude (p-value = 0.038), and exercise habits (p = 0.003) with low back pain.

Justifikasi Kebijakan Pemerintah Kota Pontianak Dalam Memberikan Peluang Pekerjaan Bagi Penyandang Disabilitas

“…Mengenai implementasi fasilitas untuk pekerja disabilitas yang sudah ada di Pontianak, Indonesia, tidak menutup kemungkinan untuk melihat inisiatif pemerintah untuk menyediakan fasilitas bagi pekerja penyandang disabilitas (Khayan et al, 2021). Ini akan sangat membantu penyandang disabilitas dalam memasuki dunia kerja karena, bagi mereka, sistem pendukung yang paling penting adalah sistem yang memastikan partisipasi mereka dalam dan pengelolaan kegiatan terkait ketenagakerjaan mereka.…”

“…Dengan informasi yang komprehensif, manajer perekrutan akan lebih mudah menemukan kandidat yang memenuhi syarat untuk bekerja untuk mereka. Informasi tentang jumlah dan jenis penyandang disabilitas yang dipekerjakan di daerah tersebut, serta kualifikasi dan keterampilan mereka, disediakan oleh pemerintah daerah sehingga bisnis dapat memahami potensi penyandang disabilitas yang disebutkan di atas (Khayan et al, 2021).…”

“…Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mempraktikkan setiap alat yang mereka miliki di tempat kerja, sesuai dengan kreativitas mereka sendiri. Jenjang-jenjang pendidikan yang sudah selesai hanya berperan sebagai penyangga dalam menghadapi perselisihan (Khayan et al, 2021). Setelah semua pondasi selesai, keilmuan yang telah ditemukan harus segera dipraktikkan di tempat kerja.…”

“…Penting untuk mengklarifikasi situasi ini karena kemungkinan bias dan mengaburkan signifikansinya. (Khayan et al, 2021). Dalam hal kualitas, lebih baik membedakan antara kehidupan penyandang cacat dan yang tidak cacat.…”