Natural dragon's blood in Muara Enim
ABSTRAKRotan jernang alam di Kabupaten Muara Enim semakin menurun akibat degradasi hutan dan lahan, serta aktivitas pemungutan yang dilakukan tanpa memperhatikan aspek kelestarian. Padahal jernang dapat berperan sebagai penopang kehidupan masyarakat di sekitar hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemungutan rotan jernang alam, kontribusinya sebagai sumber penghidupan dan faktor yang memengaruhi pemungutannya. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan metode survei rumah tangga menggunakan bantuan kuesioner, diskusi kelompok fokus, serta observasi lapangan. Data ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat melakukan kegiatan pemungutan rotan jernang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga pada saat tidak ada sumber pendapatan lain, yaitu ketika panen kopi dan padi sudah berakhir. Keberadaan rotan jernang yang semakin terbatas mengharuskan mereka untuk masuk jauh dan menginap di dalam hutan. Oleh sebab itu, para penjernang akan berkelompok sebanyak 4-6 orang. Cara pengumpulan hasil rotan jernang alam ada dua macam, yaitu dengan cara membawa buah bertangkainya atau dengan membawa hasil olahan (resinnya), tergantung pada jarak lokasi pemungutannya. Pendapatan yang diterima masyarakat dari pemungutan rotan jernang sebesar Rp551.087, yaitu 20,20% dari total pendapatan. Pekerjaan, pendapatan, pasar dan lama waktu pemungutan menjadi faktor yang berhubungan signifikan terhadap minat masyarakat untuk melakukan pemungutan rotan jernang.Kata kunci: Masyarakat sekitar hutan; rotan jernang; penopang kehidupan.