2021
DOI: 10.2174/1874210602115010228
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Determination of Pubertal Growth Plot Using Hand-wrist and Cervical Vertebrae Maturation Indices, Dental Calcification, Peak Height Velocity, and Menarche

Abstract: Introduction: Pubertal growth stages are important periods in orthodontic treatment with functional appliances and orthognathic surgery. Pubertal growth prediction, which determines the amount of growth that has taken place and estimates the remaining growth, can influence diagnosis, treatment goals, treatment plans, and orthodontic treatment outcomes, especially in cases requiring growth intensity or growth completion. Determination of pubertal growth stages is more accurate when performed using phy… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 49 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Penentuan saat tepat untuk perawatan bedah ortognati harus dilakukan menggunakan indicator maturase fisiologi. 7 Perawatan bedah ortognati bertujuan untuk memperbaiki relasi rahang atas dan rahang bawah, memperoleh estetik wajah yang harmonis, memperbaiki relasi gigi, dan profil secara optimal serta memiliki stabilitas hasil perawatan dalam jangka waktu yang panjang 8,9 Bedah ortognati dapat dilakukan pada satu rahang atau dua rahang. Terdapat beberapa teknik bedah ortognati yang umumnya digunakan yaitu Le Fort I, Bilateral Sagital Split Osteotomy, dan Genioplasty.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penentuan saat tepat untuk perawatan bedah ortognati harus dilakukan menggunakan indicator maturase fisiologi. 7 Perawatan bedah ortognati bertujuan untuk memperbaiki relasi rahang atas dan rahang bawah, memperoleh estetik wajah yang harmonis, memperbaiki relasi gigi, dan profil secara optimal serta memiliki stabilitas hasil perawatan dalam jangka waktu yang panjang 8,9 Bedah ortognati dapat dilakukan pada satu rahang atau dua rahang. Terdapat beberapa teknik bedah ortognati yang umumnya digunakan yaitu Le Fort I, Bilateral Sagital Split Osteotomy, dan Genioplasty.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada pasien perempuan usia 10 tahun, mayoritas masih berada pada tahapan F sebanyak 50% dengan dinding kamar pulpa sekarang kurang lebih membentuk segitiga sama kaki dan panjang akar sama atau lebih besar dari tinggi mahkota.18 Selanjutnya, pada tahapan E sebanyak 12,5% dan tahapan G sebanyak 37,5% sehingga pasien perempuan usia 10 tahun masih berada pada periode pra-pubertas.4,25 Pada pasien laki-laki usia 10 tahun, mayoritas masih berada pada tahapan E sebanyak 56,25%, tahapan F sebanyak 43,75% dan tidak ditemukan pada tahapan G sehingga dapat dikatakan pasien usia 10 tahun belum mengalami perubahan sekunder atau mengalami pubertas. 4,21,25 Pada pasien perempuan berusia 11 tahun mayoritas berada pada tahapan G sebanyak 37,5% dengan dinding saluran akar telah sejajar dan apikal ujungnya masih terbuka sebagian sehingga dapat dikatakan pada pasien ini telah memasuki periode pubertas.4,18,25 Selanjutnya, pada tahapan E sebanyak 12,5%, tahapan F sebanyak 31,25%, dan tahapan H sebanyak 18,75% dan pada pasien laki-laki berusia 11 tahun mayoritas masih berada pada tahapan F sebanyak 56,25%, tahapan E sebanyak 18,75%, tahapan G sebanyak 25% dan belum memasuki tahapan H sehingga dapat dikatakan mayoritas pasien laki-laki usia 11 tahun belum mengalami pascapubertas. 4,25 Berdasarkan data keseluruhan, mayoritas pasien pada usia 9-11 tahun perempuan lebih dominan berada tahapan F sebanyak 47,9% sedangkan untuk laki-laki lebih dominan pada tahapan E sebanyak 47,9% sehingga hal ini dapat dikatakan bahwa maturasi kaninus pada pasien ortodonti usia 9-11 tahun di RSGM-P FKG Universitas Trisakti terjadi pertumbuhan lebih awal pada perempuan dibandingkan laki-laki dan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gigi yaitu faktor penyakit, lokal, keturunan (genetik), ras, jenis kelamin, dan lingkungan.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…4,21,25 Pada pasien perempuan berusia 11 tahun mayoritas berada pada tahapan G sebanyak 37,5% dengan dinding saluran akar telah sejajar dan apikal ujungnya masih terbuka sebagian sehingga dapat dikatakan pada pasien ini telah memasuki periode pubertas.4,18,25 Selanjutnya, pada tahapan E sebanyak 12,5%, tahapan F sebanyak 31,25%, dan tahapan H sebanyak 18,75% dan pada pasien laki-laki berusia 11 tahun mayoritas masih berada pada tahapan F sebanyak 56,25%, tahapan E sebanyak 18,75%, tahapan G sebanyak 25% dan belum memasuki tahapan H sehingga dapat dikatakan mayoritas pasien laki-laki usia 11 tahun belum mengalami pascapubertas. 4,25 Berdasarkan data keseluruhan, mayoritas pasien pada usia 9-11 tahun perempuan lebih dominan berada tahapan F sebanyak 47,9% sedangkan untuk laki-laki lebih dominan pada tahapan E sebanyak 47,9% sehingga hal ini dapat dikatakan bahwa maturasi kaninus pada pasien ortodonti usia 9-11 tahun di RSGM-P FKG Universitas Trisakti terjadi pertumbuhan lebih awal pada perempuan dibandingkan laki-laki dan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gigi yaitu faktor penyakit, lokal, keturunan (genetik), ras, jenis kelamin, dan lingkungan. 16 Pada penelitian yang dilakukan oleh Bahirrah menemukan bahwa tahapan kalsifikasi kaninus mayoritas berada di tahap E yaitu sebesar 37,5% untuk pasien lakilaki sedangkan pada pasien perempuan mayoritas berada ditahap F yaitu sebesar 33.3% sehingga dapat dikatakan hasil penelitian tersebut sejalan karena perempuan lebih awal mengalami pertumbuhan dibandingkan laki-laki.26 Selanjutnya, menurut Mardiati dkk.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…1 These have been correlated with dental maturation stages, PHV, and other physical growth parameters in studies for skeletal maturation. [2][3][4] Todd developed SME based on hand-wrist radiographs, which Greulich and Pyle popularized by creating an atlas. 5 This method was further developed as a scoring system by Tanner Whitehouse 5 and as 11 skeletal maturity indicators (SMIs) by Fishman 6 and further studied solely for the middle phalanx of the third finger (MP3) for skeletal maturation.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%