Naskah diterima tanggal 25 November 2014 dan disetujui untuk diterbitkan tanggal 26 Oktober 2015 ABSTRAK. Penyakit busuk daun yang disebabkan oleh Phytophthora infestans (Mont.) de Bary merupakan penyakit utama pada tanaman kentang. Pemuliaan ketahanan terhadap penyakit busuk daun dilakukan secara konvensional melalui persilangan buatan yang dilanjutkan dengan seleksi, maupun secara nonkonvensional dengan menyisipkan gen ketahanan (gen Rb) ke dalam genom varietas kentang komersial. Tujuan penelitian adalah melakukan seleksi lapangan klon-klon tahan busuk daun yang diharapkan terpilih sedikitnya lima klon dengan genotipe tahan busuk daun. Seleksi dilakukan di Kebun Percobaan (KP) Margahayu, Lembang pada bulan Mei sampai Agustus 2013. Delapan belas klon hasil silangan ditambah dengan tiga varietas pembanding ditanam dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga ulangan. Dari kegiatan ini diperoleh 12 genotipe yang memiliki nilai AUDPC kurang dari rerata, dan 10 genotipe di antaranya memiliki produksi umbi per plot tinggi. Kesepuluh genotipe tersebut, yaitu Gra.904.6, Gra.904.13, Gra.904.14, Gra.904.17, Gra.904.28, Gra.951.11, Gra.951.18, Gra.951.40, Atl.904.28, dan Atl.904.13.Katakunci: Pedigree; Phytophthora infestans (Mont.) de Bary; Populasi segregasi; Produksi tinggi; Seleksi ABSTRACT. Late blight caused by Phytophthora infestans (Mont.) de Bary is a major disease on potato. Breeding for late blight resistance has been done conventionally through artificial crossing followed by selection, as well as inconventional by inserting resistance gene (Rb gene) into the genome of cultivated potato varieties. The purpose of this research was to select potato clones resistant to late blight in the field condition. The expected result from this research was selected at least five clones with late blight resistant. Selection was done at Experimental Field Margahayu, Lembang, from May to August 2013. Eighteen clones from artificial crossing and three control varieties were planted in randomized complete block design, with three replications. From this field selection, obtained 12 genotypes with AUDPC values less than the average, and 10 genotypes among them had high production of tubers per plot, namely Gra.904.6, Gra.904.13, Gra.904.14, Gra.904.17, Gra.904.28, Gra.951.11, Gra.951.18, Gra.951.40, Atl.904.28, and Atl.904.13.