Pekerja di pabrik pembuatan sepatu di negara berkembang setiap hari terpapar campuran kompleks pelarut organic. Proses produksi pembuatan sepatu dimulai dengan proses memotong, mengelem, menjahit, mewarnai dan melapisi sepatu. Risiko terbesar terhadap toksisitas akibat kerja terdapat dalam proses pengeleman karena adanya pajanan pelarut organik. Salah satu pelarut organik yang sering digunakan di pabrik pembuatan sepatu salah satunya adalah metil etil keton (MEK). Paparan bahan kimia metil etil keton di tempat kerja dapat menimbulkan bahaya Kesehatan, penilaian risiko Kesehatan melalui inhalasi menggunakan metode SQRA Singapura diperlukan untuk menilai jumlah risiko paparan bahan kimia terhadap kesehatan pekerja di PT. X. The German Q18 Questionnaire merupakan kuisioner yang digunakan untuk mengumpulkan data keluhan kesehatan pekerja PT.X terhadap gejala neurotoksik. Informasi tentang bahan kimia dari website Pubchem serta Echa Europe digunakan untuk menentukan tingkat bahaya. Adapun tingkat pajanan didapatkan dari faktor pajanan dan indeks pajanan, data tersebut diperuntukan untuk penetapan tingkat risiko. Tingkat pajanan dari Metil etil keton (MEK) adalah 3,1 dan memiliki tingkat risiko 3 (risiko moderat). Sebanyak 33,3% (3 responden) memiliki gejala neurotoksik positif dan 66,7% (6 responden) lainnya memiliki gejala neurotoksik negatif.