2019
DOI: 10.1088/1755-1315/313/1/012031
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Determining the Spatial Connectivity of Surabaya’s Peri-urban Area towards Urban Rural Linkage Framework Based on Population Movement Relation

Abstract: The rapid development and becoming the most dominant growing center at East Java Province, Surabaya City is affected by its periphery areas. This fact is shown by the core area act as an economic center and the periphery act as a settlement support, resulting in urban area widening, known as peri-urban area. This also indicate a domination of periphery area movement toward the core area in the form of people’s flow or population movement. However, the result of the observation shows a tendency of peri-urban pr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Terdapat beberapa institusi yang menerbitkan index berkaitan dengan kriteria livability, seperti kriteria hunian layak hun oleh UN [6], Most Livable City Index oleh IAP [7], Better Life Index oleh OECD [8], hingga Global Livability Index oleh EIU [9]. Selain itu, pula penelitian selama 5 tahun terakhir yang berkaitan dengan topik livability perumahan formal, antara lain social livability pada gated community di Tehran [10], livable settlement di permukiman Kota Surakarta [11], preferensi bermukim perumahan formal di urban fringe Kota Mataram [12], kriteria layak huni permukiman di Kota Malang [13], dampak transformasi spasial terhadap livability di peri-urban Bandung utara [14], serta livable public space di pada gated community di Kota Medan [15]. Temuan-temuan tersebut menjadi pertimbangan penyusunan variabel untuk selanjutnya diteliti pada konteks perumahan formal di kawasan peri-urban Kecamatan Taman.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terdapat beberapa institusi yang menerbitkan index berkaitan dengan kriteria livability, seperti kriteria hunian layak hun oleh UN [6], Most Livable City Index oleh IAP [7], Better Life Index oleh OECD [8], hingga Global Livability Index oleh EIU [9]. Selain itu, pula penelitian selama 5 tahun terakhir yang berkaitan dengan topik livability perumahan formal, antara lain social livability pada gated community di Tehran [10], livable settlement di permukiman Kota Surakarta [11], preferensi bermukim perumahan formal di urban fringe Kota Mataram [12], kriteria layak huni permukiman di Kota Malang [13], dampak transformasi spasial terhadap livability di peri-urban Bandung utara [14], serta livable public space di pada gated community di Kota Medan [15]. Temuan-temuan tersebut menjadi pertimbangan penyusunan variabel untuk selanjutnya diteliti pada konteks perumahan formal di kawasan peri-urban Kecamatan Taman.…”
Section: Pendahuluanunclassified