Abstract. This study was aimed to determine the production systems of beef cattle which can generate the income of smallholder farmers. The study was conducted in Bantul and Sleman Regencies, Yogyakarta Province, Indonesia. In total of 210 beef cattle farmers were involved in semi structural interview. Data was collected in the dry season (July to September) of 2015. Descriptive analysis was carried out for the demographic, social, economic characteristic of respondents and beef cattle farm practices. Enterprise budgeting of beef cattle farms was made to analyze farm profit, return to management and family labour that could be used in further planning for better business management. Beef cattle farming founded as an alternative that can be developed in rural communities. In order to generate the incomes in both systems, breeding and fattening, production system in term of feeding practices has to be improved so that the cost can be reduced. Scientific processing of manure has to be done for value addition in the farming system. Calving interval has to be improved in breeding system, that the best condition is 12 months and the existing condition on the respondents was 16 months. For fattening, optimizing the duration for fattening period less than 3.6 months is the best improvement. Government policy is needed to improve beef farm economic condition especially in breeding farm.
Key words:Beef cattle farming, enterprise budgeting, farm profit, family labour, production system and return to management.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sistem produksi sapi potong yang dapat menghasilkan pendapatan petani kecil. Penelitian dilakukan di Bantul dan Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta, Indonesia. Total 210 responden sapi potong terlibat dalam wawancara dengan metode semi structural. Data dikumpulkan pada musim kemarau (Juli-September) 2015. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui kondisi demografi, karakteristik sosial ekonomi responden dan pengelolaan peternakan sapi. Enterprise budgeting digunakan untuk menganalisis keuntungan, penerimaan dari manajemen dan penggunaan tenaga kerja keluarga pada usaha sapi potong, yang dapat digunakan untuk perencanaan usaha dalam manajemen bisnis yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan usahatani sapi potong merupakan alternatif yang dapat dikembangkan untuk masyarakat pedesaan. Dalam rangka untuk menghasilkan pendapatan yang lebih baik pada usaha pembibitan dan penggemukan, sistem pemberian pakan harus diperbaiki sehingga biaya bisa ditekan namun memenuhi syarat kebutuhan, teknologi pengolahan pupuk perlu dilakukan untuk dapat memberikan nilai tambah. Calving interval dalam sistem usaha pembibitan harus diperbaiki, dimana kondisi terbaik adalah 12 bulan dan kondisi yang ada pada responden adalah 16 bulan. Pada usaha penggemukan, perlu mengoptimalkan lamanya periode penggemukan lebih cepat dari kondisi saat ini 3,6 bulan. Kebijakan pemerintah diperlukan untuk memperbaiki kondisi ekonomi peternakan sapi terutama pada usaha pembibitan.Kata kunci:, peterna...