ABSTRAKKepadatan tulang merupakan indikator osteoporosis, salah satu diantaranya adalah kepadatan tulang pada lumbar spine. Penurunan kepadatan tulang pada lumbar spine mempengaruhi kondisi tulang lain, termasuk tulang rahang bawah (mandibula). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan prediktor densitas mineral tulang menggunakan citra radiograf periapikal tulang trabekula pada regio anterior rahang bawah. Penelitian dilakukan dengan ekstraksi fraksi area tulang trabekula mandibula yang tercitrakan pada radiograf periapikal digital dari 25 subjek. Pengolahan citra digital pada radiograf periapikal dilakukan dengan menggunakan metode deteksi tepi canny terhadap masing-masing citra radiograf. Region of Interest diseleksi dari citra hasil deteksi canny, sehingga dapat dilakukan pengukuran fraksi area. Uji regresi linier dilakukan untuk mengetahui hubungan antara nilai fraksi area trabekula mandibula dengan tingkat kepadatan tulang pada lumbar spine. Hasil uji regresi linier menunjukkan bahwa nilai fraksi area trabekula mandibula berkorelasi negatif dengan kepadatan tulang dengan kekuatan sedang (α = 0,046; R = -0,403). Adapun arah korelasi antara nilai fraksi area trabekula mandibula dengan kepadatan tulang adalah negatif (b = -0,145). Fraksi area tulang trabekula pada citra radiograf periapikal dapat digunakan sebagai prediktor kepadatan tulang pada lumbar spine.
PENDAHULUANOsteoporosis adalah suatu penyakit skeletal sistemik yang dicirikan dengan penurunan massa tulang, perubahan arsitektur tulang, dan konsekuensi klinis berupa kerentanan terhadap fraktur (patah tulang) akibat trauma yang ringan ataupun tanpa trauma. Pada umumnya, fraktur terjadi pada bagian tulang yang mayoritas tersusun oleh trabekula, antara lain pergelangan tangan (wrist), tulang belakang (spine), dan pangkal paha (hip). Kontribusi osteoporosis terhadap angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) relatif rendah. Namun demikian fraktur osteoporosis membuat penderitanya kesakitan serta mempengaruhi kondisi sosial ekonomi akibat perubahan aktivitas sosial kemasyarakatan dan beban biaya pengobatan bagi penderita dan keluarganya.