Merupakan suatu keniscayaan bahwa kegiatan beroperasinya teknologi nuklir akan menimbulkan limbah radioaktif yang memiliki rentang radioaktivitas rendah hingga tinggi. Salah satu pemanfaatan teknologi nuklir yang menghasilkan limbah dengan radioaktivitas cukup tinggi adalah produksi radioisotop, khususnya produksi Molybdenum dengan proses fisi di reaktor yang dilakukan oleh PT INUKI. Dari kegiatan tersebut, salah satunya dihasilkan limbah kapsul stainless steel dengan laju dosis yang cukup tinggi sekitar 1 Sv/jam. Agar proses produksi radioisotop dapat tetap berjalan dan menjamin keselamatan pengoperasian fasilitas di PT INUKI maka limbah tersebut harus dikelola dengan mengirimnya ke fasilitas pengelolaan limbah radioaktif milik Pusat Riset dan Teknologi Limbah Radioaktif (PRTLR). Untuk menjamin keselamatan dalam pengangkutan limbah tersebut ke fasilitas PRTLR maka diperlukan kontainer pengangkutan yang memadai untuk mengukung radiasi dan kemudahan penanganan limbah tersebut. Kontainer pengangkutan ini merupakan sub sistem dari fasilitas Penyimpanan Sementara Limbah Aktivitas Tinggi (PSLAT) milik PRTLR. Kontainer pengangkutan didesain menggunakan perangkat lunak MicroShield dengan input data berasal dari survei yang telah dilakukan terhadap limbah kapsul stainless steel yang berada di dalam hotcell PT INUKI. Dalam pemodelan tersebut, digunakan beberapa pilihan material shielding untuk mencapai optimalisasi dari segi biaya dan teknis di lapangan. Dibandingkan dengan menggunakan material kombinasi stainless steel – beton – stainless steel yang membutuhkan ketebalan yang lebih besar, dipilihlah kombinasi material besi – timbal – besi yang lebih optimal dengan ketebalan yang lebih kecil, yaitu masing-masing 0,4 cm – 10 cm - 0,5 cm. Dengan pilihan material dan ketebalan tersebut, dari hasil pemodelan telah memenuhi persyaratan laju dosis untuk pengangkutan, yaitu maksimal 2 mSv/jam.