Curah hujan di Indonesia setiap tahunnya cukup tinggi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia sering terjadi bencana banjir ketika musim penghujan tiba. Banjir akan berdampak terhadap kehandalan pasokan tenaga listrik, karena demi keselamatan jiwa manusia aliran listrik di wilayah yang terdampak banjir terpaksa akan di padamkan, namun pemadaman dan penormalan kembali setelah banjir adakalanya tidak dilakukan secara cepat karena proses pemantauannya masih dilakukan secara manual. Maka dari itu dibutuhkan suatu sistem pendeteksi banjir secara otomatis. Wemos, HC-SR04 dan blynk merupakan suatu teknnologi yang dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi, mengukur ketinggian level banjir dan memberikan informasi yang cepat terkait keberadaan dan ketinggian level banjir, sehingga dapat mempercepat proses pengamanan dan penormalan tegangan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat bahwa akurasi sensor HC-SR04 ketika digunakan pada sistem yang dirancang memiliki tingkat akurasi sebesar 0,21% dari range pengukuran 0-100 cm. Konsumsi arus listrik ketika menggunakan mode deep sleep dapat menghemat hingga 99,58% dari penggunaan mode normal. Dengan menggunakan mode deep sleep sebagai mode standby, sistem dapat bertahan hingga kurang lebih 7500 jam. Ketika sensor mendeteksi adanya air, maka sistem akan memberikan notifikasi dengan jeda waktu rata-rata 1,3 detik hingga notifikasi pada aplikasi dapat muncul. Jeda/delay yang terjadi pada saat terdapat perubahan ketinggian permukaan air rata-rata sebesar 2,5 detik.