Toner merupakan campuran pigmen atau pewarna, serbuk logam, dan polimer. Tujuannya adalah menghasilkan toner elektrofotografi yang memanfaatkan cangkang kelapa sawit sebagai karbon aktif untuk zat pewarna dan melihat pengaruh komposisi bahan polimer stirena akrilik dan vynil pirrolidine yang digunakan untuk pembuatan toner. Metode pembuatan karbon aktif melibatkan aktivasi fisika dan kimia cangkang kelapa sawit, diikuti oleh penyesuaian ukuran partikel dan proses pirolisis. Proses pembuatan toner dengan metode agregasi emulsi kimia yang memiliki keunggulan, seperti menghasilkan ukuran partikel toner yang kecil, lebih sempit, dan efisiensi toner yang lebih tinggi. Analisis ukuran partikel (PSA) pada sampel karbon aktif menunjukkan bahwa ukuran partikelnya sudah berada dalam rentang mikropartikel yakni nilai rata-rata partikel diperoleh 2,1223 µm dan karakterisasi fisis meliputi kadar air, kadar zat menguap, kadar karbon terikat sudah memenuhi SNI 06-3730-1995. Hasil pengujian ukuran partikel sampel toner TE2 diperoleh nilai rata-rata partikel 22,0323 µm dan merupakan hasil cetak optimum dengan nilai red green blue rata-rata 30,6355 yang menandakan warna yang dihasilkan mendekati hitam. Hasil penelitian juga menunjukkan polimer vinil pirrolidine memiliki pengaruh optimum terhadap kualitas cetak dan ukuran partikel lebih kecil. Aplikasi karbon aktif cangkang kelapa sawit dalam elektrofotografi pada penelitian ini menawarkan solusi berkelanjutan dan inovatif untuk pengembangan toner hitam yang ramah lingkungan