Dalam beberapa dekade terakhir, kawasan Wallacea telah menjadi fokus perhatian global karena kekayaan hayati dan karakteristik ekologinya yang unik. Namun, keanekaragaman hayati di wilayah ini terus menghadapi ancaman serius akibat eksploitasi sumber daya alam, terutama dari sektor pertambangan dan perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak eksploitasi sumber daya alam terhadap habitat satwa endemic di Wallacea, menganalisis pertumbuhan ekonomi wilayah, dan mengidentifikasi langkah-langkah konkret untuk melindungi keanekaragaman hayati sambil memperhitungkan kebutuhan pembangunan ekonomi. Penelitian dilakukan di Pulau Sulawesi, salah satu bagian dari kawasan Wallacea, dengan fokus pada kegiatan eksploitasi sumber daya alam di sektor pertambangan dan perkebunan. Metode penelitian melibatkan studi literatur, desk studi, dan teknik Geo-tagging untuk mengumpulkan dan menganalisis data sekunder terkait eksploitasi sumber daya alam, pertumbuhan ekonomi, dan konservasi habitat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksploitasi sumber daya alam, terutama dari sektor tambang dan perkebunan, telah menyebabkan penurunan luas habitat satwa endemic di Wallacea. Deforestasi yang signifikan terjadi di Pulau Sulawesi selama rentang tahun 2014 - 2022, mengakibatkan penurunan populasi spesies-spesies seperti anoa dan babi rusa. Selain itu, kegiatan pertambangan dan perkebunan juga berkontribusi pada pencemaran air dan tanah, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan satwa endemic dan keberlanjutan ekosistem. Meskipun demikian, kegiatan eksploitasi sumber daya alam juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah, terutama dalam hal pendapatan dan lapangan kerja. Namun, fluktuasi dalam kontribusi sektor pertambangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menunjukkan kerentanan ekonomi terhadap perubahan dalam kebijakan atau kondisi pasar. Dalam konteks ini, perlindungan keanekaragaman hayati Wallacea memerlukan pendekatan yang memperhitungkan aspek konservasi dan pembangunan ekonomi secara seimbang. Langkah-langkah seperti rehabilitasi habitat dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan perlu diprioritaskan untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan ini demi masa depan yang berkelanjutan bagi Wallacea.Kata kunci: Wallacea, Ekologi, Ekonomi.