ABSTRAKPendahuluan. Insiden infeksi jamur invasif dilaporkan semakin meningkat di berbagai negara. Candida merupakan genus jamur yang paling sering menyebabkan infeksi jamur invasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi, karakteristik klinis, dan pola sebaran spesies jamur pada pasien kandidiasis invasif (KI) dewasa.Metode. Penelitian ini merupakan studi retrospektif, menggunakan desain potong lintang, berdasarkan data sekunder pasien sepsis yang dirawat di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta sejak Januari 2012 sampai Juni 2014. Dilakukan pemilihan pasien KI berdasarkan kriteria EORTC/MSG 2008. Selanjutnya, dilakukan pencatatan data demografis, data klinis dan penunjang, diagnosis, spesies penyebab, jenis obat antifungi dan antibiotik yang diberikan, luaran klinik, serta masa rawat.Hasil. Prevalensi KI di RSCM adalah 12,3%. Dari 91 pasien, didapatkan 35 pasien termasuk kategori proven, 31 pasien probable dan 25 pasien possible. Manifestasi klinik KI yang paling sering adalah kandidemia, dengan penyebab utama Candida albicans. Rerata usia pasien 47,9 tahun, didominasi oleh pasien medis yang dirawat di ruang rawat biasa, nonneutropenia, dan menderita syok sepsis. Kebanyakan pasien menderita keganasan yang seringkali disertai infeksi paru, sedangkan piranti medik yang paling sering digunakan adalah kateter urin. Umumnya, pasien mendapat antibiotik Sefalosporin generasi tiga, sedangkan antifungi yang paling sering digunakan adalah flukonazol. Sebanyak 44% pasien KI tidak mendapatkan pengobatan antifungi sistemik. Tingkat mortalitas pasien KI didapatkan sebesar 64.8% dan median masa rawat total adalah 27 hari.Simpulan. Prevalensi kandidiasis invasif sebesar 12,3% dengan mortalitas yang cukup tinggi dan C. albicans merupakan spesies yang paling sering ditemukan.