Berdasarkan data hipertensi terlihat bahwa hipertensi sendiri masih merupakan momok bagi kesehatan penduduk Indonesia. Pada tahun 2012 data PTM menunjukkan terdapat 554.771 kasus Hipertensi Esensial di Jawa Tengah. Data PTM Kabupaten Purbalingga khususnya untuk tahun 2012 menunjukkan bahwa kasus Hipertensi Esensial merupakan PTM dengan kasus terbanyak dengan total 7.440 kasus dan Hipertensi lainnya 3.616 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini penderita hipertensi di Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga, mengetahui sensitivitas, spesifisitas, PPV dan NPV dari sphygmomanometer digital yang digunakan. Penelitian ini merupakan uji diagnostic pada skrining hipertensi. Sasaran skrining adalah orang yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Purbalingga dengan umur di atas 30 tahun. Dasar perhitungan jumlah sampel mengacu kepada besar rumus besar sampel dari Burderer. Alat yang digunakan adalah sphygmomanometer digital serta sphygmomanometer air raksa (sebagai gold standart) sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan. Dari Hasil skrining menggunakan tensimeter air raksa didapatkan 53 responden menderita hipertensi, menggunakan tensimeter digital didapatkan 48 responden menderita hipertensi. Hasil skrining hipertensi di Puskesmas Purbalingga menunjukkan bahwa tensimeter digital yang digunakan memiliki sensitifitas 90,6%, spesifitas 100%,PPV 100% dan NPV 87,2%. Hal ini menunjukkan hasil yang tidak terlalu berbeda dibandingkan sphygmomanometer air raksa yang merupakan gold standart untuk pengukuran hipertensi