2021
DOI: 10.36892/ijlls.v3i3.640
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dialect Levelling: A Case Study of Ìkàr??-Àkókó Dialect

Abstract: This study investigates the factors that are responsible for the levelling of Ìkàr??-Àkókó dialect. Specifically, the paper examines the impacts of Nigerian indigenous languages, especially Yorùbá, on the dialect. The study aims at identifying the patterns of changes in the dialect and their impacts on the ethnic identities of the people. The work is based on the variationist approach pioneered by William Labov in the late 1960s and early 1970s. The tools used for data collection include questionnaire, oral in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hal tersebut diakibatkan oleh alulturasi budaya yang didahului dengan proses perpindahan penutur bahasa ke penutur bahasa yang lain, sehingga terjadi perubahan dialek, penciptaan kata baru, bahkan susunan sintaksisnya (Haryono, 2012). Perataan dialek adalah proses asimilasi, pencampuran dan penggabungan dialek tertentu, seringkali dengan standarisasi bahasa (Bamigbola, 2021).…”
unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hal tersebut diakibatkan oleh alulturasi budaya yang didahului dengan proses perpindahan penutur bahasa ke penutur bahasa yang lain, sehingga terjadi perubahan dialek, penciptaan kata baru, bahkan susunan sintaksisnya (Haryono, 2012). Perataan dialek adalah proses asimilasi, pencampuran dan penggabungan dialek tertentu, seringkali dengan standarisasi bahasa (Bamigbola, 2021).…”
unclassified
“…Kemudian (Bamigbola, 2021) juga menambahkan, banyak dialek yang terpengaruh tidak direduksi menjadi tulisan atau tidak memiliki literatur yang kaya, sehingga tidak mampu menghadapi tantangan zaman modern. Gumperz (1982) mengungkapkan bahwa dalam suatu wilayah dimungkinkan hidup beberapa variasi bahasa secara berdampingan, sehingga bentuk interaksinya cenderung bersifat alih kode dan campur kode.…”
unclassified