2019
DOI: 10.30739/darussalam.v11i1.448
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dialektika Pesantren Dan Radikalisme Di Pesisir Utara Lamongan

Abstract: This article wants to explain about the dialectics of pesantren and radicalism by taking place in the region of Lamongan Regency. The National Counter-Terrorism Agency (BNPT) had announced that there were dozens of pesantren from thousands of pesantren in Indonesia indicated to be involved in recruiting radical santri, including one in Lamongan. But the announcement of the BNPT caused an assessment to be generalized towards all pesantren in Indonesia by foreign observers, that all (not some) pesantren in Indon… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Namun demikian, setelah peristiwa 11 September 2001 di Amerika Serikat saat runtuhnya gedung WTC dan Pentagon melalui serangan pesawat yang ditengarai dilakukan oleh militan Islam al-Qaeda dan meningkatnya tindakan terorisme di Indonesia muncul kesan tersendiri bagi pesantren terutama pada pesantren salaf karena dinilai memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan pelaku teror, bahkan di antara mereka diidentifikasi berasal dari pesantren. Hasil penelitian Mujib Ridlwan (2019) membenarkan bahwa sebagian pesantren yang ada di wilayah Lamongan seperti pesantren al-Islam Tenggulun milik keluarga Amrozi, dan pesantren al-Ikhlas Sedaya Lawas yang diasuh Ashari Dipo Kusumo, santri Abu Bakar Ba"asyir Ngruki memang menanamkan doktrin jihad dan menghasilkan santri yang terlibat dalam kegiatan teror di Indonesia, bahkan ada yang bergabung dalam kelompok ISIS di Syiria 6 . Asumsi faktual ini dikuatkan oleh penelitian Taufiq Nugroho yang menegaskan ideologi pesantren ini dengan tendensi radikalisasinya 7 .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun demikian, setelah peristiwa 11 September 2001 di Amerika Serikat saat runtuhnya gedung WTC dan Pentagon melalui serangan pesawat yang ditengarai dilakukan oleh militan Islam al-Qaeda dan meningkatnya tindakan terorisme di Indonesia muncul kesan tersendiri bagi pesantren terutama pada pesantren salaf karena dinilai memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan pelaku teror, bahkan di antara mereka diidentifikasi berasal dari pesantren. Hasil penelitian Mujib Ridlwan (2019) membenarkan bahwa sebagian pesantren yang ada di wilayah Lamongan seperti pesantren al-Islam Tenggulun milik keluarga Amrozi, dan pesantren al-Ikhlas Sedaya Lawas yang diasuh Ashari Dipo Kusumo, santri Abu Bakar Ba"asyir Ngruki memang menanamkan doktrin jihad dan menghasilkan santri yang terlibat dalam kegiatan teror di Indonesia, bahkan ada yang bergabung dalam kelompok ISIS di Syiria 6 . Asumsi faktual ini dikuatkan oleh penelitian Taufiq Nugroho yang menegaskan ideologi pesantren ini dengan tendensi radikalisasinya 7 .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pesantren kerap kali dipandang sebagai kemungkinan terbesar berkembangnya potensi separatisme dan radikalisme (Ridlwan, 2019). Bahkan pesantren seringkali dikait-kaitkan memiliki hubungan dengan gerakan kombatan MIT.…”
Section: Menakar Potensi Radikalisme DI Pesantrenunclassified
“…In Islamic boarding schools, acts of terrorism and radicalism are also carried out by a handful of students (Ridlwan, 2019). Santri or students of Islamic boarding school who do not study Islamic religion well or the students who do not have a broad view of religion.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%