Differences in the Performance of Permanent Employees and Contract Employees in the Furniture Industry

Abstract

Industri mebel merupakan sektor yang perkembangannya sangat kompetitif namuncenderung fluktuatif dalam permintaan. Penyerapan tenaga kerja yang tinggi pada industrimebel menuntut upaya efisiensi agar tenaga kerja tidak menjadi beban produksi, sehinggaperusahaan meenerapkan sistem kontrak pada karyawan. Tujuan penelitian ini untukmenganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja pada karyawan tetapdengan karyawan kontrak. Penelitian dilakukan di 2 perusahaan di Jawa Timur. Tekniksampling menggunakan Cluster random sampling, sehingga diperoleh 50 karyawan tetap dan50 karyawan kontrak sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan .data melaluikuisioner, studi pendahuluan, wawancara, observasi serta kajian publikasi ilmiah. Desainpenelitian ini Kuantitatif dengan pendekatan komparatif dua sampel. Analisis menggunakanIndependent Samples T Test dengan program SPSS versi 23. Hasil penelitian membuktikanbahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja pada karyawan tetap dengankaryawan kontrak sebesar 1.820. Karyawan kontrak rata-rata memiliki kinerja lebih baik(mean 24,56) daripada karyawan tetap (mean 22,74) .

Buku Ajar Manajemen Kompensasi

“…Perusahaan yang cenderung fluktuatif akan menerapkan efisiensi biaya dalam proses produksi (Firdaus, 2021), dengan menerapkan sistem kontrak sehingga pemberian kompensasi dilakukan dengan sistem upah. Upah biasanya berkaitan dengan tarif gaji per jam (semakin lama jam kerjanya, semakin besar bayarannya Dibayarkan menurut perjanjian kerja, kesepakatan, peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan yang telah/akan dilakukannya.…”

“…Dana organisasi/perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam memberikan kompensasi bagi karyawan menjadi pertimbangan mengingat gaji karyawan adalah bagian dari biaya produksi yang harus dapat dikendalikan (Firdaus, 2021;Rahmawati & Setyanto, 2015). Dalam menentukan upah karyawan tidak melebihi batas kemampuan perusahaan (Manggala & Ditha, 2016).…”

“…Pada perusahaan yang relatif fluktuatif, penerapan efisiensi biaya dapat dilakukan dengan menerapkan sistem kompensasi yang memperhatikan status karyawan (Firdaus, 2021), dengan maksud agar diperoleh efisiensi penggunaan waktu kerja, dana produksi (Hasro et al, 2020). Sedangkan penerapan kompensasi pada karyawan tetap dengan memberikan insentif, tunjangan dan sebagainya dimaksudkan untuk mempertahankan karyawan kompeten.…”

“…Karyawan Temporer (Temporary Employee) merupakan pekerja yang dibayar dengan durasi tidak terbatas dengan sifat pekerjaan sub kontrak ataupun pekerjaaan yang bersifat insidental (Zimmerman, Aguilar, & Cullum, 2013). Yang termasuk dalam karyawan temporer dalam hal ini adalah karyawan borongan dan kontrak (Firdaus, 2021). Mengingat jangka waktu yang tidak tetap dan dapat dilakukan melalui proyek-proyek maka pembayaran kepada pekerja dapat pula diakukan melalui outsourcing (Virtanen, et.al, 2005).…”

Pengaruh Leadership Style, Work Environment Dan Work Overload Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv. Citra Pangan Utama

“…Kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang sudah diberikan kepadanya (Luturlean, 2018). Untuk meningkatkan kinerja, perusahaan perlu memahami dan merevitalisasi agar tetap produktif sehingga dapat menegetahui tingginya kinerja yang dihasilkan pada suatu organisasi apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan (Firdaus, 2021). Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan menurut (Badrianto, 2022) yakni leadership style, work environment dan work overload.…”