Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kelarutan bahan aktif adalah ukuran partikel. Ibuprofen merupakan antiinflamasi non-steroid yang berkelarutan rendah dalam air dan berpotensi memperlambat disolusinya dari sediaan. Penggilingan menjadi salah satu cara untuk memperkecil ukuran partikel dan membantu mempercepat disolusi bahan aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh proses penggilingan terhadap ukuran partikel ibuprofen dan kecepatan disolusinya dari sediaan kapsul. Ibuprofen berukuran mikrometer (P1) diproses hingga menjadi ukuran nanometer dengan metode penggilingan basah selama 15 jam (P2) dan 20 jam (P3) menggunakan hidroxy propyl methyl cellulose (HPMC) sebagai polimer penstabil. Semua partikel ibuprofen dievaluasi ukuran partikel dan diuji FTIR serta diformulasikan ke dalam kapsul. Massa serbuk dilakukan evaluasi sifat alir. Evaluasi kapsul juga dilakukan yang meliputi uji waktu hancur, uji keseragaman bobot, dan uji disolusi. Ketiga partikel memiliki ukuran 40,6 µm (P1), 438,9±20,9 nm (P2), dan 267,1±4,1 nm (P3). Hasil uji FTIR memperlihatkan kompatibilitas antara ibuprofen dan HPMC. Hasil uji waktu hancur dan keseragaman bobot kapsul memenuhi persyaratan kompendial. Berdasarkan uji disolusi, ketiga formula menunjukkan perbedaan signifikan (sig p 0,0002 < 0,05) terhadap persen disolusi. Diperoleh Q60 F1-F3 berturut-turut sebesar 99,61±8,75%; 110,03±5,97%; dan 115,95±3,34%. Simpulan yang diperoleh adalah proses penggilingan berpengaruh nyata terhadap persen disolusi ibuprofen.