Air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup untuk menunjang proses kehidupanya. Keberadaan air di bumi secara umum terjadi akibat dari proses hidrologi. Keberadaan air di bumi jumlahnya tetap, hanya saja persebaran, waktu, sifat dan bentuknya yang tidak tetap. Membandingkan kondisi antara ketersediaan dengan kebutuhan air merupakan cara untuk mengetahui status neraca air dalam daya dukung lingkungan. Menentukan status neraca air di Kecamatan Praya Barat yang mencakup kebutuhan air pertanian, penduduk dan industri merupakan tujuan dari penelitian ini. Fokus wilayah studi yaitu di daerah kecamatan praya barat Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Perbandingan antara ketersediaan air (Suplay) dengan kebutuhan air (Demand) dinyatakan dengan ketentuan suplay > demand maka statusnya surplus, sebaliknya jika suplay < demand maka statusnya defisit. Nilai ketesediaan air di Kecamatan Praya Barat yaitu 438515475.56 m3/tahun. Analisis kebutuhan air dikalkulasikan berdasarkan kebutuhan air penduduk yaitu 1646135.40 m3/tahun, kebutuhan air industri yaitu 7182908.00 m3/tahun dan kebutuhan air pertanian yaitu 36034907.97 m3/tahun. Status surplus didapatkan dari hasil perbandingan antara ketersediaan dengan kebutuhan air di kecamatan praya barat. Hasil analisis neraca air mendapatkan total ketersediaan air yaitu 438515475.56 m3/tahun, total kebutuhan air yaitu 44863951.37 m3/tahun dengan nilai selisih yaitu 393651524.19 m3/tahun. Ketersediaan air di kecamatan praya barat masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat diwilayah tersebut, status surplus memberikan gambaran bahwa ketersediaan air diwilayah tersebut masih memenuhi untuk aktifitas pertanian maupun industri.