2023
DOI: 10.20961/jas.v12i2.70660
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dinamika Peran Perempuan Sunda Dalam Kepemimpinan Politik Era Modern

Dini Asmiatul Amanah,
Siti Nurbayani,
Siti Komariah
et al.

Abstract: <div class="WordSection1"><div class="WordSection1"><p><em>The involvement of women in politics is crucial for democracy. In the mythology and philosophy of Sundanese culture, women have a respected role and status in society that is equal to men. However, with the emergence of patriarchal culture during feudalism, women were placed as a subordinate class and men were deemed more suitable for leadership and decision-making in public affairs. This research examines the positive shift in … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 9 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Ketika politik hanya dipahami sebagai kegiatan yang berhubungan dengan "kekuatan", hal ini menyebabkan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dengan mempertimbangkan jumlah perempuan yang lebih banyak daripada laki-laki dan substansi kegiatan politik yang mencakup kepentingan semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan, seharusnya perempuan memiliki representasi atau keterwakilan yang seimbang dalam politik (Amanah, Nurbayani, Komariah, & Nugraha, 2023). Ketidakadilan gender merupakan konsekuensi dari struktur politik yang kurang memperhatikan kepentingan perempuan di ranah publik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ketika politik hanya dipahami sebagai kegiatan yang berhubungan dengan "kekuatan", hal ini menyebabkan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dengan mempertimbangkan jumlah perempuan yang lebih banyak daripada laki-laki dan substansi kegiatan politik yang mencakup kepentingan semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan, seharusnya perempuan memiliki representasi atau keterwakilan yang seimbang dalam politik (Amanah, Nurbayani, Komariah, & Nugraha, 2023). Ketidakadilan gender merupakan konsekuensi dari struktur politik yang kurang memperhatikan kepentingan perempuan di ranah publik.…”
Section: Pendahuluanunclassified