“…Beberapa manfaatnya adalah 1) laser memiliki interaksi selektif dan tepat dengan jaringan yang mengalami kerusakan, 2) nekrosis jaringan yang berdekatan dengan laser lebih sedikit dibandingkan dengan electrosurgery, 3) hemostasis dapat dicapai tanpa penjahitan pada kebanyakan kasus, 4) penyembuhan luka pasca penggugunaan laser lebih cepat dengan sedikit ketidaknyamanan, sehingga kebutuhan analgesik berkurang, 5) tidak diperlukan atau berkurangnya penggunaan anestesi untuk prosedur bedah di jaringan lunak, 6) mengurangi waktu perawatan pasien di dental unit, 7) pemberian resep antibiotik pascaoperasi lebih sedikit karena laser memiliki sifat dekontaminasi dan bakterisida, 8) nyeri dari ulkus apthous dan herpetic dapat dihilangkan dengan laser tanpa intervensi farmakologis, 9) karies dapat dihilangkan secara efektif dengan laser, dengan sedikit keterlibatan struktur gigi di sekitarnya karena jaringan yang terkena karies memiliki kadar air yang lebih tinggi daripada jaringan sehat, 10) tidak ada suara dan getaran saat penggunaan laser, 11) laser yang tidak berkontak dengan jaringan keras menghilangkan getaran dari handpiece konvensional berkecepatan tinggi membuat preparasi gigi menjadi nyaman dan bebas kecemasan bagi anak, 12) erbium dan Nd: Laser YAG memiliki efek analgesik pada jaringan keras sehingga menghilangkan kebutuhan akan anestesi lokal. 1,7,8,17 Kekurangan laser dalam kedokteran gigi anak, yaitu 1) dokter gigi mungkin membutuhkan lebih dari satu laser karena panjang gelombang yang berbeda diperlukan untuk berbagai prosedur pada jaringan lunak dan jaringan keras, 2) relatif mahal, 3) sebagian besar instrumen adalah sight cutting and end cutting, 4) memerlukan pendidikan dan pelatihan tingkat lanjut, 5) memerlukan modifikasi teknik klinis disertai preparasi tam-bahan dengan handpiece berkecepatan tinggi untuk me-nyelesaikan preparasi gigi. 1,3,7,17 Rongga mulut manusia terdiri atas jaringan keras dan jaringan lunak sehingga dokter gigi harus memilih laser terbaik untuk setiap perawatan.…”