2021
DOI: 10.20473/jhi.v14i1.25547
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Diplomasi Pertahanan Maritim Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Keamanan Non-tradisional Upaya Mewujudkan Visi Poros Maritim Dunia

Abstract: Sitting between two world’s biggest oceans and bussiest shipping lanes, Indonesia’s geographic positioning has given it a very strategic leverage. Such potential is then stressed out during the era of President Joko Widodo with his vision of Global Maritime Fulcrum. One of the crucial aspects needed for optimalization in order for this idea to be achived is security. Indonesian waters have been known to be quite hostile due to the ploriferation of non-traditional threats such as piracy, terrorism, and transnat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 7 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Indonesia merupakan negara kepulaun terbesar di dunia dengan luas wilayah laut sebesar 3,25 juta Km2. Selain itu, Indonesia juga memiliki posisi geografis yang strategis karena terletak di antara dua samudra besar, yaitu Pasifik dan Hindia, dan dilewati oleh sejumlah jalur pelayaran tersibuk di dunia, seperti Selat Malaka dan Laut Sulawesi (Samy & Kusumadewi, 2021). Hal tersebut menyebabkan Indonesia memiliki ancaman dengan pertahanan dan keamanan negara, seperti ancaman yang mempengaruhi konsep dan strategi pertahanan negara dan timbul tidak saja disebabkan oleh hubungan geografis Indonesia, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor globalisasi di era pasca Perang Dingin, maupun perkembangan lingkungan strategis yang terus berkembang secara dinamis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Indonesia merupakan negara kepulaun terbesar di dunia dengan luas wilayah laut sebesar 3,25 juta Km2. Selain itu, Indonesia juga memiliki posisi geografis yang strategis karena terletak di antara dua samudra besar, yaitu Pasifik dan Hindia, dan dilewati oleh sejumlah jalur pelayaran tersibuk di dunia, seperti Selat Malaka dan Laut Sulawesi (Samy & Kusumadewi, 2021). Hal tersebut menyebabkan Indonesia memiliki ancaman dengan pertahanan dan keamanan negara, seperti ancaman yang mempengaruhi konsep dan strategi pertahanan negara dan timbul tidak saja disebabkan oleh hubungan geografis Indonesia, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor globalisasi di era pasca Perang Dingin, maupun perkembangan lingkungan strategis yang terus berkembang secara dinamis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tan and Singh observed that the provision of military equipment expands influence in receiving countries (Lech, 2018). Cottey and Forster defined defense diplomacy as "the use of armed forces and related infrastructure in peacetime (especially by the Ministry of Defense) as a foreign and security policy tool" (Kusumadewi, 2021). Martin Edmonds echoed this approach, defining modern defense diplomacy as "the use of armed forces in operations other than war, building on their trained and disciplined experience to achieve national and overseas goals".…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%
“…Sejak 2014 Indonesia meningkatkan intensitas kerjasama, baik secara bilateral maupun multilateral, dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Singapura, Vietnam, Filipina, India, dan Australia serta beberapa negara dari luar kawasan seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. Hal ini dilakukan sebagai upaya merealisasikan visi PMD yang digagas oleh presiden Joko Widodo (Samy & Kusumadewi 2020). Dalam berbagai kegiatan kerjasama tersebut TNI AL lebih banyak memfokuskan latihan dan patroli gabungan pada aspek keamanan non-tradisional dibandingkan melakukan latihan dan patroli gabungan untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan pertempuran laut.…”
Section: Dominasi Operasi Kamla Dalam Gelar Kekuatan Tni Alunclassified