1990
DOI: 10.1017/s0267190500002038
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Discourse Analysis in Stylistics and Literature Instruction

Abstract: The termsdiscourse analysisandstylistic analysismean different thing to different people. Most narrowly defined, discourse analysis has only to do with the structure of spoken discourse. Such a definition separates discourse analysis from literany stylistics and pragmatics—the study of how people understand language in context. At the other end of the spectrum, discourse analysis can be carried out on spoken and written texts, and can include matters like textual coherence and cohesion, and the inferencing of … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2011
2011
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(1 citation statement)
references
References 13 publications
(5 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Adapun berkenaan dengan bukti tekstual yang diperlukan di dalam kajian sastra, bukti ini dapat diperoleh dengan pembedahan teks yang biasanya dikerjakan misalnya melalui close reading atau pembacaan cermat (Nugraha dan Suyitno, 2022: 114-117;Purbani, 2010: 7;Rosewall, 2018;Smith, 2016;Wolfreys, 2016), analisis tekstual (Bauer, Süerdem, dan Bicquelet, 2014;Belsey, 2013;McKee, 2003), analisis isi (Beach, dkk., 2009;Nugraha dan Suyitno, 2022: 107-114;Purbani, 2010: 7-8), pembacaan semiotik (Chandler, 2022;Leone, 2014), pembacaan hermeneutik (Hołda, 2020;Signori, 2013), atau analisis wacana (Aidinlou, Dehghan, dan Khorsand, 2014;Maingueneau, 2010;Nugraha dan Suyitno, 2022: 122-126;Short, 1990;Tolliver, 1990). Dari beberapa cara pemerolehan bukti tekstual ini, close reading atau pembacaan cermat dan analisis tekstual lebih sering dipakai sebab metode pembacaan ini bisa diterapkan atas berbagai macam teks dengan pendekatan atau teori apapun.…”
Section: Penelitian Sastra Dan Triangulasiunclassified
“…Adapun berkenaan dengan bukti tekstual yang diperlukan di dalam kajian sastra, bukti ini dapat diperoleh dengan pembedahan teks yang biasanya dikerjakan misalnya melalui close reading atau pembacaan cermat (Nugraha dan Suyitno, 2022: 114-117;Purbani, 2010: 7;Rosewall, 2018;Smith, 2016;Wolfreys, 2016), analisis tekstual (Bauer, Süerdem, dan Bicquelet, 2014;Belsey, 2013;McKee, 2003), analisis isi (Beach, dkk., 2009;Nugraha dan Suyitno, 2022: 107-114;Purbani, 2010: 7-8), pembacaan semiotik (Chandler, 2022;Leone, 2014), pembacaan hermeneutik (Hołda, 2020;Signori, 2013), atau analisis wacana (Aidinlou, Dehghan, dan Khorsand, 2014;Maingueneau, 2010;Nugraha dan Suyitno, 2022: 122-126;Short, 1990;Tolliver, 1990). Dari beberapa cara pemerolehan bukti tekstual ini, close reading atau pembacaan cermat dan analisis tekstual lebih sering dipakai sebab metode pembacaan ini bisa diterapkan atas berbagai macam teks dengan pendekatan atau teori apapun.…”
Section: Penelitian Sastra Dan Triangulasiunclassified