2023
DOI: 10.37284/eajass.6.1.1260
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Discursive Strategies Contributing to Stigma towards Involuntary Childless Women in the Gikùyù Community

Pamela Mukami Gitu,
Vicky Khasandi,
Albert Rutere

Abstract: Positioning women in a situation where motherhood is associated with womanhood has led to stigma towards those who do not have children. They are perceived as outsiders in their communities, and language is used to advance the ideologies that support their discrimination. The use of discursive techniques has been essential in stigmatising and categorising childlessness. Linguistic stigma has been created by language and other ideas. Degrading discourse strategies that are language-based have a significant impa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 22 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Menurut (Goffman, 2003), stigma yang dituturkan terhadap individu/kelompok umumnya berhubungan dengan kecacatan tubuh, kerusakan karakter, dan berhubungan dengan ras, bangsa, serta agama. Ditemukan sejumlah stigmatisasi ditujukan kepada perempuan, seperti kepada anggota komunitas perempuan gemuk Indonesia di Facebook (Ginting & Wiradharma, 2023), perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi (Zulaikha & Firmonasari, 2023), perempuan Indonesia yang gemar musik K-pop (Silfia & Kurniawan, 2022), perempuan dengan label pelakor di wacana berita daring Indonesia (Purnomo & Sudarto, 2022), hingga sejumlah perempuan childfree di Kenya (Gitu et al, 2023). Sejumlah studi di atas menunjukkan adanya stigma yang ditujukan kepada perempuan karena alasan yang beragam.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Menurut (Goffman, 2003), stigma yang dituturkan terhadap individu/kelompok umumnya berhubungan dengan kecacatan tubuh, kerusakan karakter, dan berhubungan dengan ras, bangsa, serta agama. Ditemukan sejumlah stigmatisasi ditujukan kepada perempuan, seperti kepada anggota komunitas perempuan gemuk Indonesia di Facebook (Ginting & Wiradharma, 2023), perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi (Zulaikha & Firmonasari, 2023), perempuan Indonesia yang gemar musik K-pop (Silfia & Kurniawan, 2022), perempuan dengan label pelakor di wacana berita daring Indonesia (Purnomo & Sudarto, 2022), hingga sejumlah perempuan childfree di Kenya (Gitu et al, 2023). Sejumlah studi di atas menunjukkan adanya stigma yang ditujukan kepada perempuan karena alasan yang beragam.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Perempuan akan dinilai baik apabila dapat mencapai tujuannya, yakni melahirkan anak dan menjadi seorang ibu. Temuan di atas relevan dengan temuan Gitu et al (2023), bahwa keputusan untuk childfree masih dianggap menyimpang oleh norma dan ideologi masyarakat dominan. Penelitian ini sekaligus membuktikan bahwa stigma terhadap individu childfree sering dikaitkan dengan religiositas, seperti yang dikatakan Heaton et al (1992) dalam penelitiannya terhadap masyarakat Amerika.…”
Section: Kognisi Sosial Dan Ideologi Dominanunclassified