2022
DOI: 10.32996/jbms.2022.4.3.15
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Disorders Faced, Strategies of Survival, and Characteristics of MSME Entrepreneurs in the Fisheries Sector in the Era of Uncertainty

Abstract: Micro, small and medium enterprises are the backbone of the economy in all countries, including Indonesia. Various disturbances that occur, especially in the era of uncertainty, have selected MSMEs. MSMEs that continue to exist show that these MSMEs have high resilience. This study aims to explore the disturbances faced and the survival strategy of MSMEs in the fisheries sector of Takalar Regency in an era of uncertainty. The research was conducted from August to October 2021. MSMEs in the fisheries sector in … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(3 citation statements)
references
References 27 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Hal ini dibuktikan oleh ketidakmampuan petani untuk memenuhi semua permintaan pasar sehingga pemerintah harus mengimpor beberapa produk hortikultura (Arsanti, 2015;Hermawan et al, 2019;Parmadi et al, 2018). Ketidakmampuan memenuhi seluruh permintaan pasar disebabkan oleh berbagai gangguan diantaranya penyakit pada tanaman, fluktuasi harga dan dinamika pasar lainnya, ketersediaan dan harga sarana dan prasarana produksi, pesatnya perkembangan teknologi, perubahan iklim, bencana alam, pesatnya pertumbuhan populasi manusia, perubahan pola makan, urbanisasi yang menyebabkan berkurangnya tenaga kerja sektor pertanian, persaingan dalam penggunaan lahan dan perubahan kebijakan (Phambra et al, 2020;Sayaka et al, 2019;Sarvina, 2019;Sgroi, 2022;Stanny et al, 2021;Stringer et al, 2020;Syamsari et al, 2022b;Tanaya et al, 2021) Gangguan yang semakin lama semakin banyak menyebabkan usaha hortikultura memiliki tingkat kerentanan yang tinggi, oleh karena itu usaha tersebut harus ditingkatkan ketahanannya (Arsanti, 2015;Quaralia, 2022;Syamsari et al, 2022a) Sumber ketahanan konvensional dari suatu usaha adalah asset, semakin besar asset yang dimiliki pengusaha maka semakin kuat ketahanan usahanya (Branicki et al, 2018;Syamsari et al, 2022a). Namun produsen hortikultura yang umumnya petani keci mengalami keterbatasan aset terutama aset lahan, peralatan dan finansial.…”
Section: Latar Belakangunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Hal ini dibuktikan oleh ketidakmampuan petani untuk memenuhi semua permintaan pasar sehingga pemerintah harus mengimpor beberapa produk hortikultura (Arsanti, 2015;Hermawan et al, 2019;Parmadi et al, 2018). Ketidakmampuan memenuhi seluruh permintaan pasar disebabkan oleh berbagai gangguan diantaranya penyakit pada tanaman, fluktuasi harga dan dinamika pasar lainnya, ketersediaan dan harga sarana dan prasarana produksi, pesatnya perkembangan teknologi, perubahan iklim, bencana alam, pesatnya pertumbuhan populasi manusia, perubahan pola makan, urbanisasi yang menyebabkan berkurangnya tenaga kerja sektor pertanian, persaingan dalam penggunaan lahan dan perubahan kebijakan (Phambra et al, 2020;Sayaka et al, 2019;Sarvina, 2019;Sgroi, 2022;Stanny et al, 2021;Stringer et al, 2020;Syamsari et al, 2022b;Tanaya et al, 2021) Gangguan yang semakin lama semakin banyak menyebabkan usaha hortikultura memiliki tingkat kerentanan yang tinggi, oleh karena itu usaha tersebut harus ditingkatkan ketahanannya (Arsanti, 2015;Quaralia, 2022;Syamsari et al, 2022a) Sumber ketahanan konvensional dari suatu usaha adalah asset, semakin besar asset yang dimiliki pengusaha maka semakin kuat ketahanan usahanya (Branicki et al, 2018;Syamsari et al, 2022a). Namun produsen hortikultura yang umumnya petani keci mengalami keterbatasan aset terutama aset lahan, peralatan dan finansial.…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Dominasi pendidikan petani pada level sekolah menengah atas ini sesuai dengan temuan penelitian sebelumnya bahwa usaha mikro yang memiliki daya tahan tinggi terhadap gangguan adalah bisnis yang dijalankan oleh pengusaha yang berpendidikan menengah atas. Level pendidikan yang relatif tinggi dibandingkan rata-rata level pendidikan petani Indonesia menjadi faktor yang menguatkan daya tahan usaha hortikultura meskipun masih dalam skala usaha mikro (Syamsari et al, 2022b), karena petani dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi mampu menganalisis kondisi lingkungan usahanya serta mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi, dan dapat memilih jenis tanaman yang akan menghasilkan pendapatan maksimum (Luthfiasari et al, 2022). Selain itu pendidikan akan membentuk kemampuan kognitif petani sehingga mereka mampu menganalisis situasi, mengembangkan rencana antisipatif, dan memobilisasi sumber daya untuk menghadapi gangguan usaha.…”
Section: |Agreunclassified
See 1 more Smart Citation