2017
DOI: 10.21107/jk.v10i1.2156
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Distribusi Sedimen Dasar Sebagai Identifikasi Erosi Pantai Di Kecamatan Brebes Menggunakan Analisis Granulometri

Abstract: The dynamics of erosion and accretion in the coastal area of Brebes Subdistrict have many impacts on mangrove destruction and coastal region. The erosion and accretion are influenced by oceanography parameters that can affect the distribution of coastal sediments. The aims of this research were to determine the characteristics of the phenomenon of erosion and accretion in coastal Brebes Subdistrict and shape appropriate mitigation to reduce the erosion. This research is done with the bed sediment sampling usin… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 9 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Sampel berupa endapan lepas yang diambil dengan cara menggali lubang sedalam kurang lebih 10 cm, lalu mengambil sampel endapan yang akan dianalisis sesuai dengan kebutuhan kurang lebih 100 gr, kemudian dimasukkan ke dalam plastik sampel. Data yang telah didapatkan di lapangan kemudian dilakukan analisis di laboratorium dengan menggunakan analisis granulometri [23] metode grafis dengan tahapan, yaitu analisis ukuran butir, perhitungan kurva kumulatif, analisis statistik yang meliputi perhitungan mean, standar deviasi/ sortasi, skewness, dan kurtosis [24]. Berdasarkan data statistik tersebut, analisis lingkungan sedimentasi dilakukan.…”
Section: Metodologiunclassified
“…Sampel berupa endapan lepas yang diambil dengan cara menggali lubang sedalam kurang lebih 10 cm, lalu mengambil sampel endapan yang akan dianalisis sesuai dengan kebutuhan kurang lebih 100 gr, kemudian dimasukkan ke dalam plastik sampel. Data yang telah didapatkan di lapangan kemudian dilakukan analisis di laboratorium dengan menggunakan analisis granulometri [23] metode grafis dengan tahapan, yaitu analisis ukuran butir, perhitungan kurva kumulatif, analisis statistik yang meliputi perhitungan mean, standar deviasi/ sortasi, skewness, dan kurtosis [24]. Berdasarkan data statistik tersebut, analisis lingkungan sedimentasi dilakukan.…”
Section: Metodologiunclassified
“…Sumber bahan organik dapat berasal dari daratan akibat limbah rumah tangga, pertanian, proses pembusukan organsime yang telah mati, perubahan metabolik ekstraseluler oleh algae, ekskresi zooplankton dan hewan lainnya (Nybakken, 1992). Sedimen yang letaknya lebih jauh dari lautan lepas dan terlindung dari pengaruh arus yang kuat serta banyak bahan organik dan detritus yang dibawa air sungai dan menumpuk di perairan, terutama pada saat arus melemah yang disebabkan oleh keberadaan kawasan mangrove memiliki ukuran yang lebih halus (Gemilang et al, 2017 Hubungan pasir dan bahan organik pada Stasiun 1 membentuk garis linear yang naik (Gambar 4). Pada stasiun nilai R 2 = 0,604, maka dapat diartikan bahwa 60,4% besarnya kandungan bahan organik dipengaruhi oleh fraksi pasir, sedangkan 39,6% sisanya dipengaruhi oleh fraksi lain (lanau maupun clay).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hasil pada kondisi pasang surut yang diperoleh, dapat dilihat dari gerakan grafik pada gambar 6. dimana pola perubahan yang diperoleh kecil atau tidak terlalu signifikan. Menurut Gemilang et al, (2017), energi pasang surut air laut dalam melakukan pemindahan sedimen dasar perairan membutuhkan energi yang besar, dan jika nilai parameter pasang surut yang diperoleh memiliki energi yang lemah makan hanya berpotensi kecil untuk memindahkan sedimen dasar periran. Kawasan pesisir atau pantai yang memiliki sedimen jenis pasir tinggi atau ukuran butirnya lebih kasar akan memiliki nilai kerentanan terhadap abrasi lebih besar, dibandingkan dengan daerah pantai yang memiliki jenis sedimen lumpur atau partikel butirnya lebih kecil dan halus.…”
Section: Pasang Surutunclassified
“…Kegiatan di daerah pesisir yang sering terjadi pastinya akan mempengaruhi kegiatan perairan terutama proses akresi atau abrasi. Wilayah pantai atau pesisir menjadi daerah yang sering berhadapan langsung dengan perairan laut, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi mekanisme karakteristik sedimen, dimana factor oseanografi dan dinamika perairan yang sangat fluktuatif (sering berubah) dan menyebabkan tingkat turbulensi yang sangat besar, kemudian apabila sedimen yang dibawa dari sungai tidak seimbang dengan wilayah yang terjadi abrasi maka seiring berjalannya waktu akan mempengaruhi kondisi garis pantai (Gemilang et al, 2017). Adapun kondisi di bagian utara Kecamatan Bungah diakibatkan karena banyaknya pemukiman masyarakat.…”
unclassified