Penelitian Biksono, D. et al. (2015, 2016, 2021 dan 2022) pengeringan dengan menggunakan sistem heat pump kompresi uap (HPKU) yaitu kompresor refrigerator dengan refrigeran R-134a dan R-404a. Banyak model yang telah dikembangkan untuk melihat kinerja kompresor. Beberapa peneliti yang menggunakan model-model lain juga pendugaan kompresor seperti McGovern (1990) atau Mackensen et al. (2002). Pada model ini laju aliran refrigeran dan daya kompresor dimodelkan secara politropik terhadap tekanan hisap dan discharge. Model yang digunakan pada Stoecker untuk kapasitas refrigerasi dan daya kompresi jauh lebih sederhana karena keduanya dimodelkan terhadap suhu evaporator dan kondensor secara empiric. Penelitian ini bertujuan ingin mengimplemintasikan model pengering type bed dryer, serta mengetahui besarnya total energy dan waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan dengan tipe tersebut tanpa menggunakan swirling, sehingga efisien SMER dan SMERTotal yang dihasilkan dari sistem heat pump kompresi uap pada mesin pengering serta kebutuhan energy dari masing-masing perlakuan. Sedangkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan Biksono, D. (2021) pengujian yang dilakukan dengan alat uji mesin pengering menggunakan sistem HPKU serta memanfaatkan panas kondensor ekternal (free energy) dapat menghasilkan suhu panas yang dikeluarkan dari kondensor sebesar antara 40-500 C dan kelembaban relatif (RH) antara 30-40 % untuk proses pengeringan gabah. Sedangkan nilai SMERTotal pada variabel massa 30 kg sebesar 0.69 kg/kWh, untuk massa 60 kg sebesar 1,06 kg/kWh, dan variable massa 100 kg sebesar 0,93 kg/kWh. Nilai SMERTot ini terbilang rendah jika dibandingkan dengan penelitian (Biksono, 2016) yang mendapatkan SMERTot berkisar 2.45–5.06 kg/kWh. Semakin banyak kapasitas yang dikeringkan semakin besar pula daya serta waktu yang dibutuhkan